TERNATE, NUANSA – Buruh di seluruh perusahaan pertambangan harus bersiap-siap. Pasalnya, dalam waktu dekat Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Maluku Utara berencana melakukan test urine terhadap para buruh. Ini disampaikan Kepala BNNP Malut, Brigjen (Pol) Wisnu Handoko.
Menurut Wisnu, peredaran narkoba di Maluku Utara masih tinggi. Dipasoknya barang haram itu melalui jalur darat, laut maupun udara. Secara geografis, wilayah Maluku Utara sebagian besar adalah laut, sehingga bukan tidak mungkin para bandar narkoba begitu leluasa memasok narkoba melalui jalur-jalur yang sulit dijangkau petugas.
Perusahaan pertambangan di Maluku Utara memiliki ribuan buruh, sehingga tidak menutup kemungkinan para buruh yang bekerja di setiap perusahaan tersebut melakukan kegiatan atau mungkin dimanapun diduga bisa juga menggunakan narkoba. Karena sudah terbukti di beberapa perusahaan, ada buruh yang ditangkap aparat kepolisian karena narkoba.
Terkait dengan kedapatan tenaga kerja asing (TKA) di Maluku Utara yang menggunakan narkoba, dirinya mengaku BNNP sampai saat ini belum pernah menangani TKA yang menggunakan narkoba. Karena pihaknya selalu berkoordinasi dengan pihak imigrasi termasuk pengguna user di pihak perusahaan untuk selalu mengontrol para TKA.
“Kemudian kita juga mengimbau seluruh perusahaan melalui kegiatan-kegiatan edukasi, jangan sampai ada narkoba yang dipakai oleh mereka (TKA). Potensinya memang ada, tapi sampai sekarang belum,” akuinya.
Kata Wisnu, untuk test urine terhadap buruh di setiap perusahaan pertambangan, BNNP belum melaksanakan, tetapi baru meliputi melalui instansi pemerintah, karena BNNP mengalami keterbatasan alat test urine. “Kita belum tes urine, tapi kita edukasi dulu. Supaya di perusahaan itu katakanlah membuat satgas yang anti narkoba. Sehingga mereka memiliki kekuatan dari dalam,” ujarnya mengakhiri. (tr1/rii)