TOBELO, NUANSA – Pihak berwenang setidaknya intens mengawasi pelayanan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) di Maluku Utara. Jika tidak, maka yang terjadi di Desa Wari, kecamatan Tobelo Utara, Kabupaten Halmahera Utara ini bukan tidak mungkin terjadi juga di SPBU lain. Pelayanan di SPBU Desa Wari, akhir-akhir ini dikeluhkan masyarakat.
Sebab, pihak SPBU tampaknya lebih memprioritaskan pembeli yang menggunakan jerigen, ketimbang para pengendara sepeda motor. Tidak hanya itu, petugas SPBU Desa Wari juga terkesan pilih kasih, di mana pembeli yang menggunakan jerigen dilayani BBM jenis Pertalite, sementara pengendara motor atau ojek dilayani BBM Pertamax.
Buruknya pelayanan di SPBU tersebut mengundang reaksi Ketua Ojek Halmahera Utara, Deki Sabea. Ia menyesalkan sikap petugas SPBU Wari. “Pelayanan di SPBU ini lebih memprioritaskan pembeli pengencer, ketimbang tukang ojek. Kita sudah antri panjang, tapi pembeli yang menggunakan jerigen lebih diprioritaskan dan dilayani BBM jenis Pertalite. Sementara kita hanya dilayani Pertamax, katanya kesal saat ditemui wartawan, Minggu (3/4).
Menurut Deki, seharusnya SPBU mengutamaka pelayanan kepada kendaraan, terlebih khusus ojek dan bentor. Namun yang terjadi malah sebaliknya. Banyaknya pengecer yang membeli BBM di SPBU ini membuat pengantrian di SPBU Wari begitu panjang.
“Jika pembeli yang menggunakan gelong tidak masuk dalam SPBU, antrian tidak akan begitu panjang. Dengan kejadian seperti ini, kami minta pemerintah daerah melalui dinas terkait agar memberiksan ketegasan terhadap pihak SPBU di Halut, terlebih khusus SPBU Desa Wari agar tidak pilih kasih dan harus memprioritaskan pengendara,” pintanya. (mg1/rii)