Galang Dana untuk Korban Gempa di Halmahera Utara

Suasana saat aksi galang dana di depan masjid Almunawwar Kota Ternate.

TERNATE, NUANSA – Gempa tektonik berkekuatan 5,2 magnitudo yang mengguncang wilayah Galela, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara pada Senin (18/4) lalu, merobohkan ratusan rumah dan sejumlah tempat ibadah.

Wujud dari kepedulian atas itu, MRI-ACT menggandeng KAMMI Kota Ternate dan Relawan Pemerhati Sosial (RPS) Maluku Utara, melakukan aksi galang dana untuk korban gempa. Aksi galang gana tersebut dilakukan pada Kamis (21/4) hingga Sabtu (23/4), yang dipusatkan depan Masjid Raya Al-Munawwar Kota Ternate.

“Gempa dengan kekuatan 5,2 magnitudo itu mengguncang wilayah Galela, sehingga merobohkan sekitar 100 lebih rumah. Selain itu, ada juga tempat ibadah seperti masjid dan gereja yang ikut ambruk dalam kejadian itu,” ungkap Ketua MRI Kota Ternate, Fandi Nan.

Fandi juga berharap kepada seluruh masyarakat Kota Ternate agar turut berpartisipasi untuk membantu masyarakat Galela yang terkena dampak gempa tersebut. “Ini bagian dari ikhtiar untuk mengajak masyarakat Kota Ternate dan Maluku Utara pada umumnya sebagai bentuk eksistensi kemanusiaan untuk memberikan partisipasi maupun sumbangsih terhadap saudara-saudara kita yang mendapat musibah,” tutur Fandi, seraya mengutip sabda Rasulullah SAW, Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain.

Sementara donasi yang terkumpul selama 3 hari itu yakni, sebesar Rp 6.552.100 (enam juta lima ratus lima puluh dua ribu seratus rupiah). Tak hanya itu, amatan Nuansa Media Grup (NMG) di lapangan, tampak pula Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ternate juga turut menggelar aksi galang dana.

Koordinator Aksi Riskam Armin mengatakan, pihaknya berharap Pemerintah Daerah (Pemda) Halut dan Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate agar melihat peristiwa yang terjadi di kecamatan Galela, sehingga yang menjadi kebutuhan dari dampak bencana alam itu dapat terpenuhi.

“Ada salah satu Masjid tepatnya di desa Ngidiho tidak layak untuk dipakai oleh masyarakat untuk beribadah, sehingga masyarakat setempat melakukan pembangunan masjid darurat untuk melaksanakan salat di bulan Ramadan ini,” tambahnya. (tan/rii)