Daerah  

Program Literasi Digital Malut Dorong Pengembangan Bisnis Berbasis Digital

Project Manajer Literasi Digital Maluku Utara, Tamrin Ali Ibrahim.

TERNATE, NUANSA – Literasi Digital menjadi keniscayaan di era transformasi digital saat ini, terlebih bagi kalangan para pelaku UMKM. Transformasi digital tentu menjadi kebutuhan dunia masa kini tak hanya bagi kalangan pengguna aktif media sosial melainkan menjadi tuntutan yang harus dipenuhi bagi kalangan pebisnis dari kelas kaki lima hingga bintang lima. Seiring dengan para pelaku bisnis maka program Literasi Digital Maluku Utara berkepentingan untuk berperan aktif dalam mendorong setiap lapisan masyarakat Maluku Utara menjadi “makin cakap digital”.

Demikian diungkapkan oleh Project Manajer Literasi Digital Maluku Utara, Tamrin Ali Ibrahim, Kamis (17/7) kepada Nuansa Media Grup (NMG). Literasi Digital Maluku Utara sendiri menurut Tamrin ialah sebuah project yang saat ini digalakkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI.

Lebih lanjut menurut Tamrin, sejalan dengan program Kemkominfo tersebut maka penting bagi tim project yang dipimpinnya untuk ikut mendorong para penggiat dan para pelaku UMKM untuk memahami strategi jitu pengembangan usaha berbasis digital. Dalam kerangka inilah tim Literasi Digital Maluku Utara berkolaborasi dengan dengan Pemerintah Kota Ternate melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam penyelenggaraan Festival Tara No Ate. Sebuah ajang festival yang berkontribusi pada pelibatan setiap pelaku usaha di Kota Ternate, khususnya sektor UMKM lokal.

“Kolaborasi ini juga diselenggarakan secara bersamaan dengan beberapa rangkaian kegiatan lainnya seperti panggung ekspresi seni, pasar seni budaya, bedah buku dan bedah film, pameran UMKM, wisata jalur rempah, wisata kuliner nusantara dan permainan rakyat,” ucap Tamrin.

Selain partisipasi pelaku UMKM, pelibatan berbagai komunitas kreatif di dalam Benteng Oranje juga turut dilakukan. Sebab, komunitas kreatif itu merupakan ekosistem dalam menjadikan kawasan Benteng Oranje sebagai salah satu cagar budaya peringkat nasional yang sekaligus sebagai “creative hub” bagi masyarakat kota Ternate. Di mana gerakan itu benar-benar bermanfaat bagi masyarakat Maluku Utara.

Tamrin yang punya segudang pengalaman di berbagai program pendampingan dan project NGO ini menilai, salah satu keterlibatan langsung timnya dalam penyelenggaraan event festival ini adalah kegiatan Webinar Literasi Digital bertajuk Strategi Jitu Pengembangan Bisnis Berbasis Media Digital.

“Hal ini sangat dibutuhkan bagi kalangan pebisnis pemula maupun yang mapan di sektor UMKM. Spirit pemajuan kebudayaan yang mengedepankan kebudayaan sebagai jalan meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat seolah sinergis dan menemukan arahnya dengan program literasi digital yang kini sedang digagas dan dijalankan di provinsi Maluku Utara,” paparnya.

Oleh sebab itu, sambung Tamrin, kolaborasi dan sinergisitas program seperti ini tentu sangat bermanfaat bagi upaya penguatan kelembagaan lokal dan peningkatan kulitas hidup masyarakat sekaligus disaat yang bersamaan menjadi sarana edukasi dan adaptasi masyarakat lokal untuk “makin cakap digital”.

Masyarakat luas, kata Tamrin, dapat berpartisipasi dalam webinar literasi digital ini melalui link: https://ss.id/WebinarDigitalUMKM2022 yang akan berlangsung secara langsung di arena festival Tara No Ate di Benteng Oranje Ternate pada sabtu, 16-18 Juli akhir pekan ini. (adv)