TERNATE, NUANSA – Pemerintah Kota (Pemkot) sementara ini begitu fokus menggarap beberapa sumber pendapatan untuk meningkatkan PAD (pendapatan asli daerah). Pasalnya, hingga Agustus 2022, PAD Pemkot yang ditergetkan Rp 126 miliar, terealiasasi baru Rp 59 miliar atau 47,42 persen.
Belum lama ini Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) bersama beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis menggelar pertemuan dalam rangka mengevaluasi pendapatan. Intinya, penarikan retribusi sejauh ini belum digarap secara serius. Kedepan, penarikan restribusi parkir akan diserahkan ke pihak ketiga.
Dosen Ekonomi Unkhair Ternate, Dr Muammil Sun’an menjelaskan, sektor yang menjadi unggulan di Kota Ternate adalah jasa, perdagangan, hotel dan restoran. Selain itu, pariwisata juga tak kalah menariknya. Sejauh ini, kata dia, pengelolaan sektor-sektor tersebut sejauh ini belum maksimal. Jika didorong secara serius, beberapa sektor itu mampu mengembangkan perekonomian daerah.
Menurut Muammil, sudah saatnya Pemkot Ternate mengembangkan potensi pariwisata. Mengelolaannya, ia menyarankan Pemkot melibatkan kalangan Usaha Mikro Kecil dan Menangan (UMKM). Jika itu dilakukan, maka sudah tentu mendorong pemerimaan pemerintah serta dalam rangka pemberdayaan masyarakat, UMKM khususnya.
Muammil menyarankan Pemkot untuk memberdayakan UMKM. Pemkot sudah saatnya mengidentifikasi masalah yang dialami UMKM untuk selanjutnya dilakukan pembinaan, serta permodalan. Setelah pemberdayaan sudah dilakukan dan UMKM tumbuh, selanjutnya Pemkot memastikan bahwa pasar UMKM sudah tersedia. “Sektor unggulan Kota Ternate perlu mendapat perhatian serius dari Pemkot. Sejauh ini sektor unggulan itu belum maksimal dalam pengelolaannya, sehingga belum mampu mendorong perekonomian daerah,” tutupnya menyarankan. (rii)