Opini  

Guru dan Masa Depan Indonesia

Alvian Hamli.

Oleh: Alvian Hamli

Mahasiswa PAI IAIN Ternate & Kabid Kaderisasi KAMMI Komisariat IAIN Ternate

TIDAK disangka, dewasa ini umat hidup di abad sofistikasi kemajuan teknologi dan sains. Kita berada dalam pusaran arus globalisasi yang dari waktu ke waktu terus mendesakan kompleksitas tantangan modernitas yang semakin berat dan rumit beserta persaingan antar negara yang semakin sengit. Olehnya itu, tuntutan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang handal sangat dibutuhkan untuk menjawab tantangan modernitas. Untuk menjawab setiap tantangan tersebut dapat dilaksanakan melalui pendidikan. Karena melalui pendidikan yang berkualitaslah yang akan menjadi faktor kemajuan suatu bangsa.

Pendidikan sangat berperan penting dalam segala aspek kehidupan manusia, di antaranya ekonomi, politik, budaya, sumber daya dan lain-lain. Olehnya itu, untuk menciptakan suatu kemajuan yang pertama-tama harus dibenahi adalah aspek pendidikannya. Karena pendidikan merupakan mesin alat produksi yang mampu mengubah segala aspek kehidupan manusia. Sebagaimana yang disampaikan oleh Nelson Mandela “Senjata yang paling ampuh untuk mengubah dunia adalah melalui pendidikan”.

Apa yang di sampaikan oleh Nelson Mandela bukanlah sesuatu yang aneh, melainkan hal tersebut merupakan fakta sejarah negara-negara maju saat ini sebagaimana negara Amerika, Jepang dan juga Cina yang benar-benar fokus pada pembangunan pendidikannya hingga alhasil menjadi negara maju saat ini. Kita bisa menyaksikan sejarah perang dunia dua, ketika Jepang di bom bardir oleh Amerika Serikat di Kota Nagasaki dan Hirosima hingga hancur berkeping-keping tahun 1945. Saat itu pula Kaisar Hirohito tidak menanyakan berapa bangunan yang masih berdiri, berapa mobil, pesawat tempur yang masih bisa digunakan, akan tetapi yang ditanyakaan adalah berapa banyak guru yang masih tersisa, kemudian dikumpulkan tenaga-tenaga pengajar (guru) untuk membangkitkan generasi-generasi baru, alhasil setengah abad kemudian Jepang mampu mengganti bangunan-bangunan tersebut dengan bangunan pencakar langit, dan mampu menciptakan teknologi yang membuat kita tercengang saat ini. Ini semua menandakan bahwa betapa pentingnya peran guru dalam kemajuan suatu bangsa.

Hal ini tidak mengherankan banyaknya yang menaruh perhatian besar pada sosok yang biasa disebut pahlawan tanpa tanda jasa ini. Hampir semua elemen masyarakat meletakkan anak-anaknya ke pangkuan guru. Kita menyadari bahwa guru di samping mendidik ia pun mengajari anak-anak/membentuk pola pikir seorang anak yang nantinya akan menentukan arah kemajuan bangsa Indonesia. Melihat pentingnya peran guru dalam menentukan kemajuan bangsa ini, pemerintah mendorong guru agar meningkatkan kompetensinya sebagaimana dalam peraturan pemerintah No.19 Tahun 2005 bahwa guru di Indonesia dituntut harus memiliki empat kompetensi dalam menjalankan profesinya, yaitu kompetensi pedagogi, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial.

Kompetensi Pedagogi adalah kemampuan mengelolah pembelajaran siswa yang meliputi pemahaman terhadap siswa, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan siswa untuk mengaktualisasi potensi yang dimilikinya. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa yang akan menjadi teladan bagi peserta didik serta berakhlak mulia. Kompetensi profesional adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam sehingga guru dapat membimbing siswa memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif di antara peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua murid/wali murid dan masyarakat sekitar.

Target kompetensi yang disusun pemerintah sudah sangat tersusun rapi dalam peraturan perundang-undangan. Namun tentunya yang harus dipikirkan adalah bagaimana pemerintah dapat merealisasikannya. Olehnya itu, perlunya penulis memberikan saran bahwa perlunya pemerintah mendorong kepada setiap kepala sekolah untuk memantau kondisi guru-guru dan melakukan pelatihan kepada setiap guru di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi guru-guru Indonesia.

Cara Mendesain Pelatihan Guru

Ada dua informasi penting yang harus di ketahui sebelum mendesain pelatihan guru di antaranya:

  1. Problem, artinya guru harus mencatat masalah-masalah apapun yang dihadapi selama dia mengajar, di antarnya berhubungan dengan kondisi siswa atau strategi mengajar lalu dibuat dalam lembaran problem.
  2. Harapan, artinya seorang guru harus menuliskan keinginan atau harapan masing-masing terhadap perkembangan kualitas mengajar mereka. Biasanya guru yang kreatif adalah guru yang memiliki banyak harapan dan sesudah itu sekolah harus mewujudkan harapan-harapan tersebut.
  3. Menghadirkan para-ahli yang sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan guru.

Dengan dilaksanakan pelatihan-pelatihan kepada setiap guru, maka akan meningkatkan kompetensi guru-guru dalam mengajar, juga dapat membantu para guru dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam proses belajar mengajar. Hal ini justru akan berdampak positif dalam perkembangan siswa-siswi. Miriam Kronis, seorang kepala sekolah SD John Eliot (1988-2002) mengtakan: “Masa depan pendidikan di Amerika ditentukan oleh sebuah kekuatan. Jika saja kami punya kekuatan tersebut adalah program utama di sekolah kami, yaitu pelatihan guru. Guru tidak hanya cukup dengan membaca metode-metode belajar mengajar terbaru. Guru harus dilatih, seperti halnya aktor atau penyair yang perlu dilatih. Setelah itu, guru bisa mengajarkan kepada orang lain. Guru profesional adalah masa depan Amerika. (Munif Chatib, 2011: 30).

Artinya guru harus benar-benar dilatih untuk menjadi guru yang profesional. Guru juga tidak boleh  berhenti belajar. meski di tengah kesibukannya, guru tetap harus meluangkan waktunya untuk terus belajar dan tidak boleh diam sebagaimana kaum sufi yang menunggu datangnya ilmu laduni. Sebab murid yang cerdas lahir dari rahim seorang guru yang berkualitas dan murid yang berkualitas akan menentukan masa depan Indonesia. (*)