TERNATE, NUANSA – Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman, resmi me-launching aksi perubahan Akselerasi Sadar Lingkungan (Kalesang) peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan VII Tahun 2023, di aula Kantor Wali Kota Ternate, Jumat (1/9). Perubahan Aksi Kalesang adalah program yang digagas Camat Ternate Tengah, Yusup Djamal.
Wali Kota mengatakan, dalam sebuah perjalanan kepemimpinan, tidak hanya berbicara tentang tanggung jawab dan tugas-tugas rutin semata, tetapi juga tentang semangat untuk menginspirasi perubahan yang lebih baik.
“Saat ini, kita telah bersama-sama melangkah dalam rangkaian pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas kepemimpinan. Dan hari ini, melalui launching Aksi Perubahan, kita tidak hanya berbicara tentang potensi perubahan, tetapi kita mulai mewujudkannya,” ujar Tauhid.
Tauhid menuturkan, perubahan bukanlah suatu hal yang mudah, melainkan sebuah keniscayaan yang harus dihadapi oleh setiap individu dan kelompok yang ingin maju dan berkembang.
“Kita hidup dalam zaman yang penuh tantangan dan dinamika yang cepat, sehingga kemampuan untuk beradaptasi dan berinovasi adalah kunci untuk menghadapi setiap tantangan yang akan datang,” ucapnya.
Tauhid juga sangat mengapresiasi inisiatif dari peserta PKA Angkatan VII tahun 2023 yang telah menggagas acara launching aksi perubahan. Menurutnya, ini menunjukkan semangat para peserta untuk tidak hanya menjadi pemimpin yang efektif, tetapi juga sebagai agen perubahan yang mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
“Aksi perubahan yang di-launching hari ini, menjadi tonggak awal dalam perjalanan panjang. Semua tindakan sekecil apapun memiliki potensi untuk menginspirasi orang lain dan mengubah dunia di sekitar kita khususnya Kota Ternate,” kata dia.
“Saya yakin, dengan semangat kebersamaan dan komitmen yang telah ditunjukkan selama pelatihan, aksi perubahan ini akan menjadi cikal bakal dari transformasi yang lebih besar dan lebih baik,” sambungnya.
Ia menegaskan, jadikanlah aksi perubahan ini sebagai pijakan pertama menuju perubahan yang lebih besar. Selain itu, ia mendorong para peserta agar terus belajar, berinovasi, dan berkolaborasi dengan baik.
“Kita adalah bagian dari sebuah tim yang memiliki tujuan mulia, yaitu mewujudkan Ternate yang Mandiri dan Berkeadilan (Andalan). Saya juga ingin mengingatkan semua bahwa ini adalah produk dari kerja keras, inovasi dan tekad yang kuat,” imbuhnya.
Bagi Tauhid, perubahan adalah kisah tentang bagaimana individu dan kolektivitas memiliki keberanian untuk bergerak maju, mengatasi rintangan dan mewujudkan visi bersama.
“Melalui aksi perubahan yang saudara-saudara launching hari ini, tidak hanya kinerja di instansi saudara yang akan berubah, tetapi juga pandangan kita tentang potensi dan kekuatan diri kita sendiri,” tuturnya.
Tauhid pun mengapresiasi kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras untuk mengorganisir acara ini, kepada para mentor yang telah mendampingi peserta PKA dengan penuh dedikasi, serta kepada seluruh peserta yang telah dengan antusias mengikuti pelatihan.
“Pelatihan kepemimpinan ini akan menjadi inovasi organisasi, sehingga narasi dan konsep itu penting dan terakhir adalah eksekusi, sebab karya tidak hanya mengikat individu tapi harus berlaku terhadap organisasi. Untuk itu, inovasi menjadi penting sebagai replika, maka semangat jangan hanya berlaku di pendidikan,” tandasnya.
Sementara itu, Peserta PKA Angkatan ke VII, Yusup Djamal, menambahkan sampah adalah isu global dan telah menjadi problematika sosial dalam bidang lingkungan.
“Upaya penanganan sampah, kata dia, telah dilakukan Pemkot Ternate melalui ketersediaan sarana prasarana penyediaan fasilitas berupa TPS, bak sampah, kontainer, kendaraan viar dan armada roda empat untuk melakukan operasi lingkungan kelurahan,” ujarnya.
Camat Ternate Tengah itu mengaku, permasalahan mendasar yang dihadapi pemerintah saat ini adalah kurangnya kesadaran masyarakat, sehingga masih banyak terjadi alih fungsi pembuangan sampah. Kemudian, belum optimalnya penanganan sampah secara terpola, sistem pungut angkut dan buang tidak termanfaatkan dengan baik serta penataan pola pelayanan belum tertib.
“Untuk menjawab aktualisasi permasalahan ini, reformer menggagas gerakan akselerasi sadar lingkungan (Kalesang). Maka fokus dari aksi perubahan ini adalah sebuah gerakan akselerasi akan pentingnya kesadaran kelestarian lingkungan,” kata Yusup.
Dalam rangka mendorong hal yang tercapai, lanjut dia, reformer mendasari Peraturan Wali Kota Ternate Nomor 19 Tahun 2018 tentang kebijakan dan strategi daerah dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis lainnya.
Dari peraturan tersebut, yang kemudian lahirlah sebuah inovasi proses berupa standar operasional prosedur sebagai petunjuk dalam penanganan sampah.
“Ouput yang dilahirkan aksi perubahan Kalesang yakni ketersediaan berupa tempat sarana sampah tematik, terfungsikan secara efektif, alih fungsi pembuangan sampah dapat teratasi melalui penyediaan tempat sampah di masing-masing 16 kelurahan. Dan berjalan sistem pungut dan buang oleh satgas sampah, terpola berdasarkan standar SOP sebagai petunjuk pelaksana teknis,” jelasnya.
Sekadar diketahui, peluncuran ini juga bersamaan dengan 6 peserta PKA angkatan VII lainnya di masing-masing instansi.
Tujuh peserta PKA Angkatan ke VII di antaranya:
- Muhammad Ali Gani, dengan judul Sistem Layanan Bebas Temuan Online (Saya Ali)
- Iswandy Semarang, dengan judul Sistem Informasi Pemuda dan Olahraga (Sidola)
- Faisal Karim, dengan judul Layanan Informasi Online Non ASN (Lilian)
- Toto Sunarto, dengan judul Optimalisasi Layanan Bantuan Hukum (Optimal Bankum)
- Agus Fian Jambak, dengan judul Layanan Komunikasi Pimpinan dan Rangkaian Mekanisme Pimpinan OPD (Kopi Rampa)
- Yusup Djamal, dengan judul Gerakan Akselarasi Sadar Lingkungan (Kalesang)
- Nany Wardhany, dengan judul Kerja Sama Terintegrasi dalam Penegakan Proses Pemberhentian ASN Karena Tindak Pidana(Jaga Hati). (udi/tan)
