Daerah  

Udin Ela-ela Kembali Pimpin Muhammadiyah Halmahera Barat

Musda ke-III Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Pimpinan Daerah Aisyiyah Halmahera Barat. (Istimewa)

JAILOLO, NUANSA – Udin Ela-ela kembali terpilih sebagai Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Halmahera Barat periode 2023-2027. Udin terpilih dalam Musyawarah Daerah (Musda) ke-III, di Villa Gaba, Desa Guaemaadu, Kecamatan Jailolo, Selasa (19/9). Sedangkan Suwarni Azwar didapuk sebagai Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Halmahera Barat.

Dalam sambutannya, Udin menyampaikan musda adalah ajang silaturahmi untuk merajut tali-temali hati sesama keluarga besar Muhammadiyah dan simpatisan yang datang dari berbagai latar belakang dan memilih untuk berjuang lewat Muhammadiyah semata-mata mencari keridhaan Allah SWT.

“Kita bermuhammadiyahlah dengan cara berislam yang baik. Untuk itu, marilah kita menyamakan pikiran dan langkah kita untuk menciptakan sejarah bermuhammadiyah di Halmahera Barat dengan menggerakkan persyarikatan ini ke arah kemajuan dan kejayaan,” ucapnya.

Menurutnya, musda kali ini bertujuan untuk meneguhkan visi organisasi melalui strategi perjuangan dakwah dan tajdid. Selain itu, ia menerangkan, persyarikatan Muhammadiyah sejak kelahiran seabad lalu yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan tepat pada 18 November 1912 Miladiyah (8 Zulhijah 1330 Hijriah) di Kauman, Yogyakarta, hingga saat ini tetap istiqamah pada khittah perjuangannya.

“Khittah perjuangan Muhammadiyah melalui dakwah dan tajdid berbingkai amar makruf nahi munkar untuk menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam, sehingga terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,” tutur Udin.

Tujuan Muhammadiyah, lanjut dia, sejalan dengan tujuan bernegara dalam konstitusi Indonesia, yakni mewujudkan masyarakat yang berdaulat, adil dan makmur. Dalam bahasa Al-,Qur’an disebut “Baldatun thayyibatun warabbun ghafur.”

Di sisi lain, tambah Udin, gerakan dakwah dan tajdid Muhammadiyah dilakukan melalui amal usaha seperti sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit, panti asuhan dan lain sebagainya. Tercatat amal usaha yang didirikan Muhammadiyah di bidang pendidikan 7.000 sekolah/madrasah dan 171 perguruan tinggi. Sementara layanan kesehatan terdapat 121 rumah sakit serta ratusan klinik dan balai pengobatan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kendati begitu, secara kuantitas dan kualitas amal usaha Muhammadiyah di Halmahera Barat perlu pemajuan dengan sungguh-sungguh. Amal usaha Muhammadiyah Halmahera Barat baru mempunyai 3 SMP-MTs dan 2 SMA-SMK.

“Kepemimpinan baru nanti, peningkatan kuantitas dan kualitas amal usaha Muhammadiyah adalah niscaya sebagai bagian dari politik kebangsaan Muhammadiyah,” kata dia.

Ia menambahkan, Muhammadiyah telah lama membantu pemerintah dalam menunaikan amanat konstitusi, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Demikianlah wujud teolog Al-Maun yang dianut Muhammadiyah.

Lebih lanjut, Udin menuturkan saat ini sudah memasuki momentum tahun politik. Muhammadiyah selalu hadir dengan politik adiluhung (kebangsaan). Artinya tidak memihak ketika tiba momentum politik musiman (politik praktis), tetapi akan siap mendistribusikan kader-kadernya jika diperlukan.

“Itulah tradisi politik Muhammadiyah selama ini. Namun, kita mencermati kondisi kekinian, tradisi politik itu semestinya dikelola secara cermat, progresif dan strategis sehingga Muhammadiyah selalu dalam setia dalam decision making pembangunan,” ujarnya.

“Mengapa tidak, karena kenyataan hari ini, kita berbangsa dan bernegara mengalami deviasi, distorsi dan stagnasi dalam berbagai bidang kehidupan. Banyak persoalan yang harus kita atasi, terutama kebutaan moral kebangsaan. Karena persoalan kebutaan moral itu jauh lebih berbahaya dibandingkan buta aksara,” sambungnya.

Bagi dia, mental menerabas sangat menghambat pembangunan karena penyimpangan. Karena itu, Muhammadiyah mesti berperan aktif dalam pengambilan keputusan untuk memperbaiki persoalan bangsa.

“Kita perlu tingkatkan militansi, soliditas antarwarga, optimis dan ikhlas dalam pergerakan Muhammadiyah. Setelah Musda ini, anggota persyarikatan nanti dibimbing penguatan Ideopolitor sebagai usaha penguatan persyarikatan. Dengan demikian, persyarikatan Muhammadiyah Halmahera Barat akan kuat dan maju,” tegasnya.

Ia pun berharap, musda kali ini adalah pertemuan yang membawa kemajuan dan kejayaan daerah dan persyarikatan yang diridhai Allah SWT sebagai bekal amal saleh untuk kembali ke kampung akhirat. (adi/tan)