JAILOLO, NUANSA – Puluhan warga Desa Nanas, Kecamatan Ibu Selatan, Kabupaten Halmahera Barat, menggelar aksi di depan kantor Bupati Halbar, Kamis (18/1). Mereka mendesak Bupati James Uang memanggil pihak Dinas PUPR, Pemerintah Desa Nanas, dan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).
Pihak-pihak tersebut dianggap paling bertangungg jawab atas pengerjaan proyek air bersih yang diduga tidak tepat sasaran. Padahal, anggaran proyek tersebut sangat fantastis, yakni senilai Rp2 miliar.
Koordinator Aksi, Maikel Flori, mengatakan uang sebesar Rp2 miliar untuk proyek air bersih dari Kementerian PUPR itu diserahkan ke KSM Rp400 juta yang hanya diperuntukkan untuk membayar upah para pekerja proyek tersebut.
“Jadi kedatangan kami di sini hanya meminta kepada Bupati Halbar James Uang untuk memanggil pihak PUPR Halbar untuk dimintai kejelasan proyek air bersih ini. Karena Pemdes Nanas juga tidak ada respons terkait hal ini,” ujarnya.
“Jadi selama setahun proyek ini tidak berjalan dengan semestinya, dari KSM mengaku itu dari PUPR yang kasih itu hanya upah tukang senilai Rp400 juta. Tapi anggaran sisa dari total anggaran Rp2 miliar sekian itu dimana,” sambungnya dengan nada tanya.
Maikel mengaku, anggaran yang sudah tercantum pada RAPBDes 2022 itu tidak terpakai untuk membeli pipa atau keran air, tetapi hanya disewa untuk pekerja proyek saja. Akibatnya, peralatan air berupa pipa dan keran ditanggung warga setempat.
“Sampai saat ini juga pemerintah desa tidak membuat rapat dengan masyarakat, padahal sebelumnya mereka berjanji untuk hadirkan pihak PUPR ke Desa Nanas untuk melakukan rapat dengan masyarakat. Namun sampai saat ini tidak datang,” kesalnya.
Massa aksi lainnya, Eda Jumati, dalam kesempatan itu menuturkan anggaran sebesar Rp2 miliar sekian untuk air bersih tersebut sampai saat ini tidak dirasakan warga Desa Nanas.
“Jadi selama ini kami hanya gunakan air hujan, selama setahun ini proyek air bersih ini berjalan tapi masyarakat tidak dapat manfaat apa-apa. Anggaran sebesar itu kami tidak tahu ke mana,” tuturnya.
Eda mengaku, masyarakat selalu mengeluh ke Pemerintah Desa Nanas, tapi sejauh ini Pemdes tidak menghiraukan keluhan masyarakat setempat.
“Justru masyarakat dimarahi saat menanyakan anggaran air bersih ke Pemdes Nanas ini. Padahal, anggaran air bersih itu dari Kementerian PUPR karena terpampang di Baliho anggaran desa. Tapi anggaran itu di kemanakan,” tutupnya. (adi/tan)