Polmas  

KNPI Malut: Kecurangan Oknum Penyelenggara Picu Kekacauan Pleno Rekapitulasi Suara

Sekretaris DPD KNPI Malut, Jufri M Soleman. (Istimewa)

TERNATE, NUANSA – DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Maluku Utara menyoroti dugaan kecurangan pemilu 2024 dan kacaunya rekapitulasi suara. KNPI menduga oknum penyelenggara pemilu yang bertugas di Panitia Pemungutan Suara (PPS), Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), hingga Komisi Pemilihan Umum (KPU) di kabupaten/kota se-Malut melakukan tindakan tidak terpuji untuk memenangkan atau meloloskan caleg-caleg tertentu. Akibatnya, saat rapat pleno berlangsung selalu diwarnai kecurangan karena terjadi penggelembungan suara.

Sekretaris DPD KNPI Malut, Jufri M Soleman, mengatakan di tengah-tengah proses seleksi KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota se-Malut, bersamaan dengan pleno rekapitulasi pemilu 2024 yang tengah berlangsung hingga saat ini. Bahkan, di tengah rekapitulasi penghitungan suara, terdapat sejumlah masalah yang nyaris tak terselesaikan pada semua tingkatan, baik pleno di tingkat PPS, PPK maupun KPU kabupaten/kota.

Menurutnya, banyak fakta yang telah menunjukan indikasi masalah tersebut. Sebut saja, perselisihan angka-angka dari formulir plano yang diadministrasikan ke dalam salinan formulir C-1 yang terjadi di sejumlah rapat pleno rekapitulasi KPU kabupaten/kota.

“Tentunya ini butuh bukti yang kuat untuk menjelaskan ke publik tentang permainan yang tak lazim dimainkan oleh oknum  penyelenggara pemilu. Apalagi banyak video berkonten kericuhan di ruang rapat pleno, misalnya KPU Halmahera Selatan, Halmahera Barat dan Kota Ternate yang tersebar luas di jagad maya,” ujar Jufri, Selasa (5/3).

“Ini sudah cukup untuk menjelaskan ke khalayak bahwa ada perkara yang tidak beres yang dilakukan oleh para oknum petugas pemilu. Entah nanti dalam proses penyelesaiannya dirumuskan seperti apa, yang pasti integritas para petugas ini patut dipertanyakan,” sambungnya menegaskan.

Karena itu, ia meminta kepada Timsel baik zona I maupun zona II untuk memiliki catatan khusus dan menjadikan insiden ini sebagai salah satu dari pertimbangan untuk tidak meloloskan oknum-oknum penyelenggara yang saat ini aktif menjabat dan hendak mencalonkan kembali pada periode berikut.

“Atas nama kualitas pemilu di Maluku Utara ke depan, kita menaruh harapan kepada timsel untuk lebih selektif dan memperhatikan rekam jejak para calon penyelenggara,” pungkas Jufri. (tan)

Exit mobile version