Daerah  

Keunikan Ela-ela, Tradisi Malam Lailatulqadar di Ternate

Prosesi menyalakan obor induk ela-ela di Kedaton Kesultanan Ternate.

TERNATE, NUANSA – Malam Lailatulqadar di Kota Ternate menjadi salah satu momentum yang paling istimewa di bulan suci Ramadan. Perayaan menyalakan obor ela-ela juga dirayakan di seluruh wilayah Maluku Utara.

Sultan Ternate, Hidayatullah Mudaffar Sjah, bersama Wali Kota Ternate M Tauhid Soleman menyambut malam Lailatulqadar dengan menyalakan obor induk di Kedaton Kesultanan Ternate, Sabtu (6/4).

Tradisi ela-ela dengan cara membakar obor merupakan simbol kegembiraan masyarakat atas turunnya Lailatulqadar serta mengharapkan setiap warga di daerah ini mendapatkan keberkahan di malam seribu bulan ini.

Agenda ini dirangkaikan dengan perayaan adat Kabasarang Uci (penurunan sejumlah benda pusaka Kesultanan Ternate) menuju Masjid Sigi Lamo Kesultanan Ternate untuk melaksanakan salat Isya dan Tarawih berjemaah bersama Sultan Ternate.

Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman, mengatakan sebelum pembakaran obor, pihak kesultanan melakukan adat Kabasarang Uci malam ela-ela, yang sudah dianggap tradisi paling baik untuk dilestarikan, terutama di bulan suci Ramadan.

“Dan ini menjadi daya tarik wisata religi di Kota Ternate, perayaan tradisi begini untuk malam ini juga digelar rangkaian festival ela-ela di Kelurahan Dufa-dufa, Toboko dan Kalumata, sedangkan besok malam di Kelurahan Sango,” ucap Tauhid.

Alhamdulillah ini menjadi tradisi karena ada bagian babari (gotong-royong) dari masyarakat untuk menyalakan obor. Kemudian Kabasarang Uci harus tetap dijaga, sebab jadi modal budaya Ternate untuk dipertahankan sampai anak cucu ke depan,” sambungnya menutup. (udi/tan)