Daerah  

Massa Aksi dan Pihak Keamanan Saling Dorong, Satu Kader Kohati Morotai Pingsan

Kader Kohati saat diamankan. (Zunajar/NMG)

DARUBA, NUANSA – Satu kader Kohati HMI Cabang Morotai pingsan akibat saling dorong dengan petugas keamanan Satpol PP dan pihak kepolisian. Aksi demonstrasi di depan kantor Bupati Morotai, Rabu (8/5), sempat menegangkan.

Pantauan Nuansa Media Grup (NMG) di lapangan, hal itu dipicu karena massa aksi kecewa tak ada satu pun pejabat Pemkab Morotai menemui massa aksi. Sehingga massa aksi nekat menerobos pagar hidup barisan Satpol PP dan kepolisian. Aksi saling dorong pun terjadi antara kedua belah pihak. Akibatnya, sejumlah mahasiswa jatuh terbentur di aspal.

Massa aksi dan pihak keamanan terlibat saling dorong. (Zunajar/NMG)

Sejumlah petugas keamanan berhasil memasuki barisan massa aksi saat salah satu anggota Satpol PP mengangkat ban bekas yang sudah dibakar, lalu melemparkan ban tersebut di tengah-tengah massa aksi.

Selanjutnya, pihak keamanan pun menyeret dua mahasiswa memasuki gerbang kantor untuk diamankan. Di mana satu di antaranya adalah perempuan. Kemudian, aksi saling tarik menarik sebagai upaya menyelamatkan rekan mahasiswa yang ditangkap pun terjadi antara massa dengan pihak keamanan.

Satu mahasiswa perempuan yang ditangkap itu pun terjatuh di aspal dan pingsan. Diduga sesak napas akibat terjepit di lengan salah satu oknum Satpol PP.

Sementara itu, Ketua HMI Cabang Morotai, M Riski H. Soleman, mengutuk aksi represif tersebut yang dilakukan oleh sejumlah oknum petugas keamanan Satpol PP. Pihaknya akan menuntut tindakan represif tersebut untuk diproses ke jalur hukum. Bahkan, Kasatpol PP Morotai, Djufri Kube, juga diminta untuk dicopot dari jabatannya, karena tidak mampu mengarahkan anggotanya untuk tidak berlaku represif terhadap pendemo.

“Tadi ada tindakan represif kepada Kohati itu, tentunya ini akan menjadi kajian internal dan akan ditindaklanjuti untuk digugat serta mendesak untuk mencopot Kasatpol PP. Yang pasti kami mengutuk, karena kami merasa yang dikorbankan itu di pihak Kohati. Kami juga meminta agar ini tidak lagi terjadi ke depannya,” tegasnya.

Sekadar diketahui, dalam aksi tersebut massa menuntut stabilitas BBM subsidi nelayan, memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan buruh, perbaiki jembatan nelayan di Desa Usbar, perhatikan jembatan, jalan tani dan irigas sawah di Desa Aha. (ula/tan)