Daerah  

MTQ Tingkat Provinsi Maluku Utara Resmi Dibuka, Ini Pesan Pj Gubernur

Plh Sekprov saat membacakan sambutan Pj Gubernur Malut. (Istimewa)

TERNATE, NUANSA – Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XXX Tingkat Provinsi Maluku Utara tahun 2024, resmi dibuka oleh Plh Sekprov Malut, Kadri La Etje, di aula Raudah Asrama Haji Transit Kota Ternate, Minggu (23/6) malam.

Dalam sambutan terlulis Pj Gubernur Malut yang dibacakan Plh Sekprov menyampaikan, pelaksanaan MTQ merupakan salah satu upaya untuk membumikan nilai-nilai keagungan kitab suci Alquran dalam gerak langkah kehidupan pribadi setiap muslim yang harus dicerminkan dalam kehidupan keluarga dan bermasyarakat.

“Memasyarakatkan dan menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Alquran merupakan kewajiban setiap umat muslim. Kita tidak boleh merasa puas dan berbangga diri hanya karena menjadi umat mayoritas, tanpa mampu memberikan warna bagi kehidupan ke arah yang lebih baik. Kita harus mampu menunjukkan dan menerapkan bahwa nilai-nilai Qurani merupakan rahmatan lil’alamin yang mampu mengayomi seluruh masyarakat tanpa membeda-bedakannya,” ucapnya.

Menurutnya, Alquran sebagai pedoman hidup umat manusia, tidak cukup kalau hanya sering dibaca atau di-musabaqahkan melalui MTQ. Namun harus dipelajari, dipahami, dihayati kandungan isinya dan diamalkan dengan konsisten. Spirit Alquran harus mampu mengisi dan mewarnai keseluruhan ranah kehidupan masyarakat di jazirah Al Mulk.

Pada tataran tertentu, keberhasilan penyelenggaran MTQ menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan di bidang keagamaan. MTQ harus mampu menyuguhkan nuansa kehangatan spiritualitas dan pesona budaya keagamaan khas daerah ini. Bagi umat Islam, MTQ tidak hanya menjadi cermin kesalihan spiritual, tetapi juga kental dengan gambaran aktivitas sosial keagamaan.

Bagi Pemda, MTQ saat ini memiliki nilai dan makna tersendiri sebagai penyejuk dan perekat kebersamaan masyarakat Maluku Utara. Manfaat inilah yang kemudian dapat dipahami dari sisi kegiatan syiar keagamaan, yang mampu memaknai lebih komprehensif akan nilai-nilai manfaat dan kemaslahatan yang menyertainya.

“Pemahaman dan kesadaran inilah yang perlu dibangun dalam nurani dan pikiran setiap masyarakat, sehingga kegiatan MTQ tidak hanya disikapi sebagai kegiatan rutinitas seremonial semata, tetapi mampu menjadi momentum strategis mewarnai pelaksanaan pembangunan, terutama dalam beberapa bulan ke depan kita akan melaksanakan hajatan nasional, yaitu pemilihan gubernur, bupati dan wali kota secara serentak, sehingga dengan nilai-nilai Qurani sebagaimana tema MTQ, senantiasa menjadi momentum untuk mewujudkan kehidupan insan Quran dalam tatanan budaya masyarakat Moloku Kira Raha,” jelasnya.

Ia pun berpesan dan mengucapkan selamat serta sukses kepada para peserta MTQ (Qari dan Qariah) dari kabupaten/kota, untuk berlomba pada tingkat provinsi yang nantinya akan mewakili Maluku Utara di tingkat nasional.

“Olehnya itu, sekali lagi kepada seluruh peserta agar tampillah yang terbaik untuk diri anda sendiri dan bawalah nama baik daerah anda,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Malut, Amar Manaf, menuturkan dua hal penting untuk membumikan Alquran di dalam kehidupan sehari-hari, yakni semua harus memastikan bahwa generasi muda minimal harus tahu baca Alquran.

“Kalau anak-anak kita (generasi muda) tidak tahu baca Alquran, bagaimana mungkin upaya mendorong iman dan taqwa (Imtaq) kepada Allah SWT. Kunci utama adalah paham dan bisa membaca Alquran,” katanya.

Menurutnya, menjadi tantangan besar bagi generasi yang berada di dunia pendidikan saat ini, baik di tingkat pendidikan dasar hingga perguruan tinggi, masih terdapat anak-anak yang belum bisa baca tulis Alquran. ini juga menjadi tantangan besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Kelompok-kelompok ini (anak-anak kita) kalau terus dibiarkan, maka kemungkinan mereka akan dapat dimanfaatkan oleh kelompok radikal yang memiliki pengetahuan agama yang tidak luas, yang akhirnya anak-anak kita bisa terperosok ke dalamnya. Olenya itu, kita harus serius mengurus generasi muda, minimal tahu baca Alquran sekalipun tidak menghafalnya,” pintanya.

Hal yang kedua, lanjutnya, semua harus berusaha membumikan Alquran, bagaimana kemudian menjadikan semua umat beragama memiliki perilaku kemanusiaan, menghargai antar sesama, saling mencintai antar sesama pemeluk agama sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dari perintah ajaran agama itu sendiri.

“Tentunya semua agama mempunyai keyakinan dan kepercayaan, bahwa Allah SWT Tuhan yang maha esa memiliki kehendak untuk menciptakan manusia dengan berbagai macam agama, suku, ras dan golongan, itu semua sesuai dengan kehendakNya. Kalau Tuhan yang maha kuasa menghendaki kita berbeda, maka bilamana ada yang tidak menghargai perbedaan, sama halnya dengan tidak menghargai kehendak Tuhan,” ujarnya.

Oleh karena itu, menurutnya, kewajiban umat islam mendorong agar semua umat beragama di Indonesia harus memiliki sikap moderasi beragama, menghargai dan menerima orang lain.

Tidak hanya itu, Amar juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh tokoh agama di Malut yang telah bersama-sama dengan stakholders lainnya, dalam menjaga keamanan serta keharmonisan pada momentum perlehatan politik pilpres dan pileg.

“Kebersamaan dan rasa persaudaraan ini terus dijaga dan ditingkatkan tidak saja pada pilpres dan pileg, tapi juga pada pilgub, pilwako dan pilbup yang akan datang,” tutupnya.

Sekadar diketahui, MTQ ke-XXX yang mengangkat tema ”Dengan Musabaqah Tilawatil Qur’an ke-XXX, Kita Wujudkan iInsan Qur’ani di Bumi Moloku Kie Raha  Menuju Indonesia Emas” ini dihadiri  Plh Sekprov, unsur pimpinan Forkopimda Malut, Kepala Kanwil Kemenag Malut, Wali Kota Ternate, Bupati Halut, Pj Bupati Pulau Morotai, Wabup Haltim, Wabup Halbar, Sekda Taliabu, Ketua TP PKK Malut, Kepala Kemenag Kabupaten/Kota, serta para tamu dan undangan lainnya. (ano/tan)