TERNATE, NUANSA – Honor petugas pengangkut sampah untuk armada roda tiga di Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, rupanya sudah dibayar oleh Pemerintah Kota Ternate. Hal itu disampaikan Plh Wali Kota, Rizal Marsaoly, merespons aksi 36 petugas pengangkut sampah di kantor wali kota, Senin (5/8). Menurut Rizal, kedatangan petugas satgas sampah di kantor wali kota hanyalah miskomunikasi.
“Sebenarnya miskomunikasi, katanya honor bulan Mei belum terbayarkan, setelah dicek ternyata ada dua orang berpikir dapat dua kali honornya, karena sebelumnya pembayaran itu di kelurahan lalu di bawah ke kantor camat, mereka anggap seperti gaji 13 untuk ASN,” kata Rizal.

“Padahal ada bukti tanda tangan basah yang diperlihatkan kasubag keuangan dan bendahara, sehingga saya bilang masalah seperti begini selesaikanlah di level kelurahan saja, jangan seolah-olah Pemerintah Kota Ternate tidak peduli begitu,” tegasnya.
Sekretaris Daerah Kota Ternate itu menuturkan, faktanya mereka sudah menerima semua honor yang dibuktikan SPJ yang diperlihatkan Pemerintah Kecamatan Ternate Tengah.
“Saya juga tidak menyalahkan ke mereka, jadi kedatangan mereka tadi cukup bersilaturahmi saja untuk saling mengoreksi juga,” katanya.
“Sesuai SK wali kota yang diterbitkan di Disnaker, yaitu ada 13 kategori pekerja rentan yang difasilitasi BPJS Ketenagakerjaan, termasuk di dalamnya ada buruh sampah yang membawa armada roda tiga, petani, tukang sapu jalan, nelayan, om ojek, ci ojek dan lain-lain,” sambungnya.
Rizal menegaskan, Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman, juga mewanti wanti agar tidak ada tunggakan untuk para petugas armada viar. Pemerintah kota juga mengupayakan agar pembayaran upah atau honor melalui Bank BPRS, supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak dinginkan.
Senada, Camat Ternate Tengah, Fahmi Basa Amin, juga menepis upah petugas satgas yang tidak dibayar.
“Kalau dipertanyakan honor belum bayar bulan Mei itu ternyata sudah dibayar. Karena ini sesuai pertemuan para satgas, Sekkot Ternate, lurah maupun pemerintah kecamatan. Ini salah pemahaman saja, karena ternyata Juli itu dibayar bulan Agustus,” ujarnya.
Menurut Fahmi, komunikasi awal ini hanya tiga orang yang belum mendapatkan haknya, padahal sebagian besar sudah dieksekusi pembayarannya.
“Tapi semua sudah dibayar, bahkan ada tanda tangan juga di dalam bukti pengambilan honor,” tandasnya. (udi/tan)