DARUBA, NUANSA – Penjabat Bupati Pulau Morotai, Burnawan, mengaku tidak mengetahui perkembangan pembayaran utang pinjaman dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Morotai. Meski sudah tiga bulan menjabat di Morotai, Burnawan ternyata masih belum menerima informasi secara jelas mengenai perkembangan pembayaran utang dana PEN tersebut.
“Sejak saya di sini sudah tiga bulan ini aktivitas begitu padat. Dari KPK punya (temuan) yang ada 36 poin itu kan saya mesti pelan-pelan,” kata Burnawan kepada wartawan, Sabtu (17/8).
Sehingga, pihaknya hanya fokus pada temuan MCP KPK yang diberi waktu tiga bulan untuk dievaluasi kembali.
“Dengan reins waktu tiga bulan saya dievaluasi kan terlalu ini (singkat), jadi saya mesti pelajari semuanya. Karena itu saya juga belum (tahu) itu,” katanya.
Sebagaimana diketahui, pinjaman dana PEN itu dilakukan di masa kepemimpinan bupati Benny Laos yang dipinjam dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) senilai Rp200 miliar di tahun 2020. Namun, hingga saat ini utang tersebut masih tertunggak. (ula/tan)
