Daerah  

KAMMI Desak Usut Tuntas Dugaan Penyalahgunaan APBD Halbar untuk Kepentingan Politik

Rafsan R Daraim. (Istimewa)

JAILOLO, NUANSA – Dugaan penggunaan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) oleh Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Barat, James Uang dan Djufri Muhamad, untuk kepentingan politik mencuat.

Dari data yang dihimpun wartawan media ini, anggaran tersebut digunakan dari kebijakan Bagian Umum Perlengkapan dan Keuangan Setda Halmahera Barat yang terhitung dari Januari hingga Juli 2024 dengan jumlah yang fantastis.

Terkait itu, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Maluku Utara mendesak Kejaksaan Tinggi, KPU, dan Bawaslu Malut agar segera memanggil Kepala Bagian Umum Perencanaan dan Keuangan Djems Kose untuk dimintai keterangan.

Pasalnya, Djems adalah orang yang paling bertanggung jawab atas dugaan penggunaan APBD untuk mahar politik dan kampanye yang diduga melibatkan calon bupati dan wakil bupati petahana, James Uang dan Djufri Muhamad.

“Kami minta Kejati untuk bertindak cepat dengan memanggil Djems Kose untuk diperiksa terkait penyalahgunaan anggaran APBD tersebut. Karena sesuai keterangan, terdapat rincian pelaporan penggunaan anggaran yang diduga bocor dan beredar luas di media sosial,” ujar Ketum KAMMI Malut terpilih, Rafsan R Daraim, Selasa (8/10).

Menurutnya, jumlah anggaran yang diteken Djems Kose bernilai ratusan juta itu memiliki keterangan yang jelas terkait penggunaan dana untuk kampanye dan lobi-lobi partai politik. Bahkan, disebutkan juga poin serangan fajar dipakai oleh James-Djufri yang menggunakan APBD Halbar itu.

“Tindakan cepat dan transparan oleh pihak terkait harus segera dijalankan, ini persoalan uang rakyat yang nominalnya tidak sedikit. Yang jelas, kami menyayangkan hal ini karena luput dari pantauan penyelenggara dan pengawas pilkada. Untuk itu, kami juga meminta Bawaslu dan KPU mengambil langkah tegas terkait persoalan ini,” tegas Rafsan.

Sebagaimana diketahui, kebijakan anggaran tersebut ditandatangani langsung oleh Kepala Bagian Umum Perlengkapan dan Keuangan Setda Halbar, James Kose, dengan rincian sebagai berikut:

Pada tanggal 11 Januari 2024, telah dicairkan anggaran untuk konsumsi kampanye Partai Demokrat sebesar Rp6 juta yang diterima atas nama Kabag, dan uang saku petugas senilai Rp6 juta yang diterima atas nama Imelda.

Kemudian pada tanggal 18 Januari 2024, telah dicairkan anggaran senilai Rp20 juta untuk kampanye di Kecamatan Ibu yang diterima atas nama Kabag, dan kampanye di Kecamatan Ibu Selatan pada tanggal 23 Januari 2024 juga dicairkan anggaran Rp20 juta atas nama Kabag.

Pada tanggal 5 Februari 2024, telah dicairkan anggaran senilai Rp100 juta atas nama Risto Kose yang diperuntukkan untuk serangan fajar. Tanggal 7 Februari 2024, dicairkan anggaran untuk pengamanan kampanye sebesar Rp50 juta atas nama Imelda dan Ivan Bailusy. Pada tanggal yang sama juga dicairkan anggaran untuk kaos partai JUJUR sebesar Rp38 juta penerima atas nama Kabag.

Anggaran dari Bagian Umum itu juga diduga dicairkan untuk membiayai saksi pada Pileg Februari kemarin. Di mana, pada tanggal 12 Februari dicairkan anggaran untuk saksi senilai Rp200 juta yang diterima Kabag. Tanggal 13 Februari Bagian Umum kembali mencairkan anggaran senilai Rp30 juta yang dipergunakan untuk tambahan saksi.

Pada tanggal 16 Februari atau dua hari setelah pemilihan legislatif, Bagian Umum kembali mencairkan anggaran Rp15 juta untuk pawai kemenangan Partai Demokrat di Kecamatan Ibu yang diterima Kabag.

Tak sampai di situ, bahkan pengambilan formulir pendaftaran pasangan calon James Uang dan Djufri Muhamad di Partai NasDem juga menggunakan anggaran pada Bagian Umum Perlengkapan dan Keuangan. Pada tanggal 2 Mei 2024 telah dicairkan anggaran sebesar Rp30 juta untuk pengambilan formulir pendaftaran di Partai NasDem yang diterima atas nama Bupati.

Pada 6 Juni 2024, Bagian Umum Perlengkapan dan Keuangan kembali mencairkan anggaran senilai Rp100 juta. Anggaran tersebut diperuntukkan untuk pengambilan rekomendasi Partai Demokrat yang diterima atas nama Charles Aniky.

Atas penggunaan anggaran ini, wartawan kemudian mencoba mengonfirmasi kepada Kepala Bagian Umum Perlengkapan dan Keuangan James Kose di ruang kerjanya pada Jumat (4/10) kemarin, namun James Kose seakan menghindari wartawan.

Mobil dinasnya terparkir di kantor bupati, namun ketika dihubungi dirinya beralasan sedang keluar.

“Saya sudah kaluar, nanti sebentar baru kita ketemu nanti, karena masih sibuk urus kegiatan kunjungan Dubes dari Inggris,” ujarnya.

Wartawan kemudian mengonfirmasi kembali pada Senin (7/10) melalui WhatsApp, namun lagi-lagi James Kose tak menggubrisnya hingga berita ini ditayangkan. (tan)