SOFIFI, NUANSA – Dalam momentum Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Maluku Utara ke-25 ini, diharapkan terus merawat spirit perjuangan pembentukan Provinsi Maluku Utara sejak 1999. Provinsi dideklarasikan agar rakyat Maluku Utara lebih sejahtera, berkeadilan dan mendapatkan pelayanan publik yang jauh lebih baik.
“Pesan sejarah ini harus terus tertancap kuat dalam memori seluruh elemen negeri ini,” ujar anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dapil Maluku Utara, Hasby Yusuf, Jumat (11/10).
Karena itu, ia meminta semua pihak untuk terus menjaga asa dan optimisme untuk maju dan sejahtera. Selain itu, harus memastikan sumber daya alam (SDA) negeri ini dikelola dengan baik untuk kemakmuran dan kemajuan Maluku Utara.
“Sumber daya alam negeri ini tidak boleh dikelola hanya menguntungkan segelintir orang dan para oligarki,” tegas Hasby.
Menurutnya, provinsi ini tidak dibentuk untuk meneguhkan kekuasaan sekelompok orang. Kekuasaan, kata dia, harus digunakan untuk mengabdi pada cita-cita dan harapan rakyat Maluku Utara, bukan mengabdi pada kepentingan pemilik modal dan menjadi budak syahwat kelompok tertentu.
“Saya mengingatkan agar kita semua yang diberi mandat politik harus mampu menjaga amanah dengan baik demi kebaikan dan kesejahteraan negeri ini,” imbuhnya.
Selain itu, inklusifisme dan kolaborasi harus menjadi semangat baru dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan di negeri ini. Semangat inklusifisme tersebut harus dimaknai sebagai kesadaran melibatkan semua kelompok sebagai bagian dari kesadaran sejarah bahwa hanya dengan kebersamaan akan makin kuat sebagaimana semboyan “Marimoi Ngone Futuru“.
Selain itu, kolaborasi diperlukan Provinsi Maluku Utara untuk menenun kekuatan rakyat menjadi gelombang kesadaran akan kemajuan dan kehormatan negeri ini.
“Sejarah kedigdayaan negeri ini harus terus kita hidupkan dalam memori lintas generasi. Kita pernah menjadi negeri maju dan berkuasa di beberapa abad yang lalu. Dan sejarah mencatat kunci kedigdayaan negeri kita, karena kita memiliki kekayaan alam melimpah (rempah) dan kekayaan moral melalui mahkota agama dan budaya,” ujar Hasby.
“Saya percaya jika ingatan sejarah ini dihidupkan di setiap generasi dan dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan, maka Maluku Utara menjadi provinsi yang maju dan unggul. Karena Provinsi Maluku Utara milik kita semua. Dirgahayu Provinsi Maluku Utara,” sambungnya menutup. (tan)