Oleh: Widiawati Yusuf
_____________________________
TAK dapat dipungkiri bahwa saat ini penjajahan Zionis terhadap Palestina masih terus berlangsung dan banyak sekali menelan korban jiwa. Mulai dari anak-anak sampai lansia yang menjadi korban genosida yang dilakukan. Serangan yang digencarkan Zionis juga menyebabkan kerusakan fatal pada fasilitas yang ada di Palestina seperti sekolah, rumah sakit, dan rumah-rumah warga.
Walaupun sudah lebih dari 75 tahun Palestina terjajah dan hampir 500 hari dari serangan 7 Oktober 2023 yang dilakukan Zionis terhadap Palestina telah mengakibatkan kematian lebih dari 45.000 orang yang di antara 11.825 adalah para siswa, berdasarkan laporan Kementrian Pendidikan Palestina. Hal ini sangat disayangkan, karena meskipun banyak korban jiwa yang berjatuhan negara-negara mayoritas muslim hanya memberikan kecaman-kecaman receh tanpa aksi nyata yang dilakukan.
Basa-Basi Ancaman
Minimnya empati dunia terutama bagi negara bermayoritas muslim menjadi indikasi bahwa kecaman sampai diplomasi tidak akan pernah memberi solusi terhadap masalah Palestina. Masalah Palestina adalah masalah perampasan tanah dan pengusiran kaum muslimin secara paksa. Namun yang dilakukan dunia saat ini hanyalah memberikan kecaman tegas tanpa ada aksi lugas yang diberikan.
Meskipun telah dikeluarkannya surat perintah penangkapan oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC) terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas segala kejahatan terhadap Palestina, serta Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICC), namun Zionis tidak menghentikan agresi genosidanya di jalur Gaza, tapi malah semakin menyerang dengan membabi buta.
Hal ini seharusnya menyadarkan kita bahwa setiap kecaman-kecaman yang dilontarkan oleh negara-negara yang mengatakan mereka pro Palestina serta solusi yang diberikan hanyalah basa-basi semata yang bahkan tidak menyentuh akar penyelesaian masalah. Palestina tidak dapat dikeluarkan dari penderitaannya jika hanya dikecam tanpa ada tindakan berlanjut. Sebab, saat ini kita berada di bawah bayang- bayang kelam sistem kapitalisme yang buruk dan merusak. Sehingga Palestina butuh solusi hakiki dan itu hanya akan diselesaikan ketika adanya negara Islam yang disebut Khilafah.
Jihad dan Khilafah Solusi Tuntas Palestina
Sudah jelas bahwa untuk memerangi Zionis tidak hanya bisa mengandalkan Hamas maupun pejuang Palestina lainnya. Tetapi perlu persatuan semua umat muslim di bawah satu komando negara Islam yang disebut Khilafah. Sebab Khilafah akan memberikan perlindungan hakiki dan pembelaan pada setiap tanah kaum muslim di semua wilayah bukan hanya di Palestina.
Negara Islam (Khilafah) akan mengeluarkan kaum muslim di seluruh dunia dari segala penderitaan, kebodohan dan semua keterpurukan. Khilafah adalah raa’in (pengurus) dan junnah (perisai) bagi seluruh umat muslim. Namun untuk menyerukan Jihad dan Khilafah sebagai solusi tuntas segala macam persoalan perlu adanya upaya keras dan serius dalam mendakwahkan pemahaman yang benar terkait solusi Palestina. Sehingga masalah Palestina dapat terselesaikan dengan solusi yang ditawarkan, yakni jihad fii sabilillah melalu negara Islam (Khilafah). (*)