Polmas  

Gelar Rakerda, Demokrat Maluku Utara Siap Kawal Program Sherly-Sarbin 

Rakerda DPD Demokrat Maluku Utara. (Udi/NMG)

TERNATE, NUANSA – DPD Partai Demokrat Provinsi Maluku Utara menggelar rapat kerja daerah (Rakerda) di Sahid Bela Ternate, Kamis (26/6). Acara tersebut dibuka langsung oleh Sekretaris Jenderal DPP Demokrat E Herman Khaeron.

Dalam sambutannya, Ketua DPD Demokrat Malut, M Rahmi Husen, menegaskan Demokrat mendukung penuh seluruh kebijakan Gubernur Sherly Tjoanda dan Wakil Gubernur Sarbin Sehe, terutama sembilan program prioritas.

“Janji politik Sherly-Sarbin dalam 100 hari kerja sudah ditunaikan, terutama program  pendidikan dan kesehatan gratis di Maluku Utara, selanjutnya program ini akan kita kawal bersama,” ujar Rahmi.

Menurutnya, poin penting dalam Rakerda ini yaitu mengambil keputusan terkait dengan program prioritas yang dilakukan sampai pada 2029. Di sisi lain, Rahmi menambahkan, pilkada 2024 lalu, kader Demokrat berhasil menduduki posisi sebagai Wakil Wali Kota Ternate, Bupati Halmahera Barat, Bupati Pulau Taliabu, dan Wakil Bupati Pulau Morotai.

“Bila sudah bersiap jauh-jauh hari, maka angka itu bisa naik sebagai pimpinan kepala daerah. Sehingga itu, tahun 2029 mendatang Demokrat menargetkan sembilan kursi dan siap menghadapi kontestan pemilihan gubernur,” tegas Rahmi.

Demokrat Komitmen Dukung Pemerintah Daerah 

Sementara itu, Sekjen DPP Demokrat Herman mengatakan kedatangannya di Maluku Utara untuk memastikan bahwa Partai Demokrat di Malut terus bergerak dan berbuat untuk rakyat, terutama anggota DPRD.

Menurutnya, Demokrat harus memiliki program yang jelas agar targetnya tercapai. Itulah kenapa pihaknya akan berkolaborasi dengan pemerintah daerah karena ada kesamaan visi misi.

“Di Maluku Utara, Demokrat mendukung Sherly Tjoanda. Kalau gubernur sukses memimpin, maka rakyat merasakan keberhasilan. Itulah yang menjadi ukuran kami sehingga tiap tahun program pro rakyat tetap dijalankan. Kemudian, kehadiran DPP ini bagian dari konsolidasi, kami tidak ingin setelah pemilu dan pilkada kemudian semua tidur senyap, justru kekhawatirannya tak ada gerakan menguntungkan bagi pemerintah serta rakyat,” tandasnya. (udi/tan)

Exit mobile version