TERNATE, NUANSA – Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBH) Maluku Utara mendesak Kapolda Maluku Utara, Irjen Pol Waris Agono, agar mengaktifkan Mako Polsek Ternate Tengah di Kelurahan Gamalama. Ini karena Pemerintah Kota Ternate telah menghibahkan lahan hingga bangunan Polsek Ternate Tengah, yang saat ini ditempati oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Maluku Utara.
Bangunan Polsek Ternate Tengah itu dihibahkan oleh Pemerintah Kota Ternate di masa wali kota mendiang Burhan Abdurahman dan Kapolda saat itu, Brigjen Pol Zulkarnain Adinegara.
Direktur YLBH Malut, M Bahtiar Husni, menegaskan sudah saatnya Polsek Ternate Tengah dibentuk oleh Kapolda Malut. Terlebih lagi, kata Bahtiar, aktivitas Polda juga sudah pindah ke Sofifi, Ibu Kota Provinsi Maluku Utara.
“Polda kan sudah pindah di Sofifi, jadi Ditreskrimum juga harus kosongkan bangunan di Gamalama itu agar Kapolda membentuk Polsek Ternate Tengah, sebagaimana komitmen awal Pemkot Ternate dan Kapolda saat itu dalam hibah tanah dan bangunan untuk pelayanan Polsek Ternate Tengah,” ujar Bahtiar, Senin (15/12).
Ia menilai, jika Polsek Ternate Tengah dibentuk Kapolda, itu artinya kerja kepolisian di Kota Ternate lebih mudah dan masyarakat juga lebih nyaman dan dekat saat melakukan pelaporan, khususnya masyarakat Kecamatan Ternate Tengah.
“Saat ini, Polsek Ternate Utara memiliki wilayah cukup besar. Karena selain utara juga mencakup wilayah Ternate Tengah. Dengan wilayah begitu besar, tentu pelayanan tidak akan efektif. Apalagi penduduk di tengah padat,” tuturnya.
Selain itu, Bahtiar juga mendesak Kapolres Ternate, AKBP Anita Ratna Yulianto, segera seriusi pembentukan Mako Polsek Ternate Tengah, untuk memberikan pelayanan yang aman dan nyaman kepada masyarakat.
“Kapolres juga harus serius, karena bangunan itu dihibahkan oleh Pemkot saat itu untuk Polsek Ternate Tengah, bukan untuk lainnya. Jadi intinya, bangunan itu harus difungsikan sebagaimana mestinya,” tandas Bahtiar. (gon/tan)
