DARUBA, NUANSA – Festival makan durian di Desa Leo-leo, Kecamatan Pulau Rao, Kabupaten Pulau Morotai, mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan. Selain memperkenalkan potensi agrowisata di desa tersebut, festival ini juga menjadi salah satu kantong ekonomi bagi warga sekitar. Kegiatan ini dilakukan oleh pemerintah desa setempat bersama kelompok swadaya masyarakat, Selasa (30/12).
Kepala Desa Leo-leo, W Tamawihu, mengatakan selama ini durian Pulau Rao yang terkenal hanya dari Desa Posi-posi. Padahal durian tersebut diambil dari Desa Leo-leo. Sehingga itu, festival ini dilakukan untuk memperkenalkan salah satu potensi hasil perkebunan di desa tersebut.

“Ini pertama kali festival makan durian dibuat, untuk mendorong peningkatan pendapatan masyarakat, kemudian supaya masyarakat lebih giat lagi menanam,” kata Tamawihu.
Menurutnya, lebih dari dua ribu buah durian yang dijajakan oleh warga setempat di area festival, habis terjual hanya kurang dari satu jam. Ratusan pengunjung yang berdatangan membeli durian warga ini menjadi salah satu pemasukan ekonomi yang baik bagi warga sekitar.
“Kalau tadi pagi ada seribu buah tapi sudah habis, jadi ini tambah lagi seribu lebih, tapi itu pun masih belum cukup. Itu hasil yang dikumpul kemarin sore dan tadi pagi, dia tidak bisa disimpan lama juga nanti rusak. Jadi untuk nanti sore dan besok pagi juga pasti banyak,” jelasnya.
Ia berharap, dengan segala keterbatasan infrastruktur yang ada, Desa Leo-leo dapat menjadi perhatian untuk pengembangan sejumlah potensi yang ada sebagai salah satu destinasi wisata prioritas di Morotai.
“Jadi ke depan mungkin ini bisa dikembangkan lagi dengan potensi yang ada, misalnya pariwisata,” harapnya.
Festival makan durian ini dilaksanakan juga dengan sejumlah item kegiatan, seperti lomba makan durian cepat yang diikuti oleh puluhan peserta. Para pengunjung pun mengaku senang dan menilai kegiatan tersebut sebagai langkah positif yang mesti dilakukan terus menerus.
“Duriannya kan murah-murah dan kualitasnya bagus, jadi kegiatan seperti ini harusnya dilakukan setiap tahun, sehingga orang datang berkunjung terus di sini dan pasti dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat di sini,” ujar Yanto, salah satu pengunjung. (ula/tan)














