Hukum  

OKP Cipayung Kecewa dengan Kapolres Ternate

OKP Cipayung Plus Kota Ternate usai aksi beberapa hari lalu. (Istimewa)

TERNATE, NUANSA – Sejumlah Organisasi Kepemudaan (OKP) Cipayung Plus Kota Ternate, mengaku kecewa dengan Kapolres Kota Ternate yang saat ini dijabat oleh AKBP Niko Irawan.

Pasalnya, OKP Cipayung yang terdiri dari PMII, IMM, KAMMI, PII, LMND, GMNI dan GMKI Kota Ternate itu mengaku sangat sulit bertemu dengan Kapolres. Bahkan Kapolres dinilai tertutup dan terkesan enggan menerima kritik.

Perwakilan OKP Cipayung, Ivan Lahu, mengatakan sikap ini dikeluarkan berdasarkan kajian serta fakta yang dialami saat OKP Cipayung Plus melakukan aksi demonstrasi menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia pada Rabu (16/8) lalu.

Aksi itu dilakukan melalui rute Mapolres Ternate ke kantor wali kota dengan membawa sejumlah persoalan di Kota Ternate untuk diserahkan ke Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman, serta beberapa persoalan lainnya yang menjadi tugas Polres Ternate.

“Kami meminta hering terbuka dengan Kapolres sekaligus bersilaturahmi lantaran baru bertugas di Kota Ternate. Sayangnya, permintaan itu tidak diindahkan oleh pihak kepolisian dan meminta perwakilan ketua-ketua OKP untuk hering tertutup di ruangan Kapolres,” ujar Ivan dalam konferensi pers, Rabu (23/8).

Ketua GMKI Kota Ternate itu mengaku, berdasarkan pernyataan salah satu anggota kepolisian di lokasi, alasannya Kapolres sedang mengikuti kegiatan. Padahal, kata dia, terlihat jelas Kapolres tengah berpose dengan beberapa pejabat kepolisian lainnya.

“Pak Kapolres ada kegiatan jadi tidak bisa memenuhi permintaan masa aksi untuk hering terbuka di sini” kata Ivan meniru pernyataan salah satu personel polisi di lokasi.

Hal ini pun menuai kritik serta kekecewaan dari masa aksi karena beritikad baik untuk mengingatkan Kapolres terkait banyaknya persoalan yang terjadi berulangkali di Ternate, yang sudah tentu menjadi tupoksi Polres setempat.

Berdasarkan kekecewaan inilah, tambah Ivan, maka OKP Cipayung Plus mengambil sikap secara tegas menolak Kapolres yang baru bertugas, karena terkesan tertutup dan tidak membuka diri dengan mahasiswa.

“Pak Kapolres di awal tugasnya di Kota Ternate seharusnya bisa terbuka dan memperkenalkan diri di depan kami, agar bisa bersilaturahmi serta mengingatkan secara langsung beragam persoalan, di antaranya kasus pelecehan, kenakalan remaja dan banyak hal lainnya yang mengganggu kenyamanan di Kota Ternate,” tegas Ivan.

Atas dasar itu, lanjut Ivan, OKP Cipayung Plus menolak secara tegas Kapolres yang baru, karena tertutup dengan mahasiswa. Selain itu, pihaknya mengancam akan melakukan aksi Jilid II dengan gelombang masa yang lebih banyak. (tan)