JAILOLO, NUANSA – Wakil Bupati Halmahera Barat, Djufri Muhamad, meminta semua pihak tidak lagi mempersoalkan lokasi pembangunan Rumah Sakit Pratama di Kecamatan Ibu.
“Jadi saya berharap elemen-elemen tertentu tidak lagi mempersoalkan lokasi RS Pratama, sekarang kita minta ke pemerintah pusat melalui kementerian agar bisa memberikan ruang kepada pemerintah daerah untuk melanjutkan pembangunan di Desa Soana Masungi, Kecamatan Ibu,” ujar Djufri.
Sebelum itu, warga berkeinginan agar lokasi rumah sakit tersebut dibangun di Kecamatan Loloda. Namun, kata Djufri, kajian pemerintah daerah, RS Pratama tetap dibangun di Kecamatan Ibu dan pembangunannya sudah berjalan.
“Jika RS Pratama dibangun di wilayah Kecamatan Ibu, maka masyarakat dari Tolabit juga bisa dijangkau, begitu juga dari daerah Ibu Selatan,” kata Djufri.
Sehingga, menurut dia, lokasi di Ibu sudah tepat. Sebab, merupakan wilayah yang sangat strategis untuk memudahkan akses yang lain di sekitar Ibu-Loloda.
“Seandainya kalau RS Pratama itu dibangun di Jano, sangat tidak mungkin orang Ibu lari ke bawah. Oleh karena itu, saya berharap kepada semua pihak yang selama ini mempolemikkan keberadaan pembangunan di Soana Masungi itu jangan lagi dipersoalkan,” imbuhnya.
Yang penting, tambah Djufri, rumah sakit masih dibangun di wilayah Halbar. Apalagi operasional RS Pratama berkisar di angka Rp200 juta sampai Rp250 juta.
“Oleh karena itu, dibangun di tempat yang padat penduduk kemungkinan operasionalnya ke depan bisa kita imbangi,” jelas Djufri.
Di sisi lain, ia menambahkan, progres pembangunan RS Pratama sudah masuk tahap pengecoran lantai.
“Jadi kita lihat inikan tinggal cor lantai, bahkan mal atau cetakannya sebagian sudah dipasang,” tuturnya.
Djufri berharap, pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Kesehatan tetap menyetujui lokasi pembangunan yang dibangun di Kecamatan Ibu.
“Sekarang kan lagi dibahas di Bappenas terkait dengan polemik ini, jadi kajian pemerintah daerah lokasi yang strategis itu di wilayah Ibu,” pungkasnya. (adi/tan)