Daerah  

KAMMI Desak Manajer PLN Ternate dan GM UIW MMU Dicopot

Ketum PW KAMMI Malut, Rudi Ahmad. (Istimewa)

TERNATE, NUANSA – Pengurus Wilayah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Maluku Utara menyoroti kinerja Manajer PT PLN (Persero) UP3 Ternate, Kurniawan Fitrianto, dan General Manajer (GM) Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU), Awat Tuhuloula.

Pasalnya, mereka dinilai tidak serius mendatangkan mesin PLN pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) di ULP Gane Luar, Kecamatan Gane Timur Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan. Atas dasar itu, petinggi PLN tersebut diminta segera dicopot.

Kondisi kantor PLN ULP Gane Luar terbengkalai.

Ketua Umum PW KAMMI Malut, Rudi Ahmad, mengatakan pada 4 Oktober 2017 silam, PLN tengah bersiap membangun PLTD berkapasitas 3×200 kW di Desa Gane Luar. Pembangunan PLTD di atas lahan seluas satu hektare tersebut dijanjikan akan rampung dan beroperasi pada 2018, guna melistriki 700 calon pelanggan PLN di desa tersebut. Namun, hingga saat ini publik dibohongi, karena mesin tak kunjung tiba dan tidak diaktifkan.

“Untuk itu, kami minta segera datangkan dan aktifkan mesin tersebut ke lokasi ULP Gane Luar. Jika tidak diindahkan, maka aktivis KAMMI Maluku Utara akan turun demo untuk mendesak PLN UP3 Ternate, Pemda, dan DPRD untuk segera datangkan mesin tersebut. Jika diabaikan, sebaiknya Manajer PLN UP3 Ternate dan General Manajer UIW MMU dicopot,” ujar Rudi, Jumat (4/10).

Padahal, menurut dia, jika sudah ada listrik (penerangan) di Kecamatan Gane Timur Selatan, masyarakat di sana akan merasakan dampaknya dalam berbagai aspek kehidupan.

“Kami minta untuk segera datangkan mesin PLTD, kemudian mengaktifkan dan menyalakan PLTD Gane Timur Selatan,” tegas Rudi.

Tangki minyak PLN ULP Gane Luar ditumbuhi semak belukar.

Lebih lanjut, Rudi menerangkan, sesuai visi misi PLN, tentu PLN berkomitmen untuk melistriki seluruh pelosok. Namun sejak 2017 sampai sekarang belum juga ada kejelasan soal PLN tersebut. Padahal, jaringannya sudah terpasang, bahkan kantor ULP Gane Luar pun sudah siap baik tempat mesin, tangki minyak, dan perkantoran administrasinya. Bukan cuma itu, taman-nya pun telah dibuat dalam kantor tersebut. Namun saat ini banyak semak dan tumbuhan besar sudah menjalar dimana-mana.

“Ini sangat disayangkan, karena proyek yang begitu strategis dan sangat bermanfaat bagi masyarakat justru tidak difungsikan. Hingga saat ini Gane Timur Selatan belum pernah merasakan listrik PLN, apalagi listrik Gane Barat ULP Saketa yang sering padam,” ucapnya.

Hingga 2024 saat ini, sambung Rudi, kondisi PLTD Gane Luar sudah sangat memprihatikan, mulai dari fasilitas gedung, travo dan lainnya. Karena itu, sebagai langkah konkrit dalam mengurusi PLTD Gane Luar, Pemkab Halmahera Selatan bersama PLN harus melakukan kunjungan ke lokasi untuk melihat secara langsung item apa saja yang harus diperbaiki. (tan)