TERNATE, NUANSA – Pemerintah Kota Ternate menanggapi insiden dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum Satpol PP terhadap dua jurnalis yang melakukan tugas peliputan di depan kantor wali kota. Sekretaris Daerah Rizal Marsaoly mengaku kesal terhadap tindakan pemukulan yang dilakukan oknum Satpol PP terhadap dua jurnalis tersebut. Dua jurnalis ini di antaranya, Zulfikram Suhadi dari TribunTernate.com dan Fitriyanti Safar dari HalmaheraRaya.com.
“Atas nama pak wali dan wakil wali kota, saya menyampaikan permintaan maaf kepada teman-teman jurnalis, terutama yang ada di Pers Liputan Kota (Pelita) atas tindakan pemukulan oknum Satpol PP pada saat teman-teman jurnalis melakukan liputan unjuk rasa kemarin,” kata Rizal, Selasa (25/2).
“Kita akan bersama dengan teman-teman jurnalis untuk mengawal laporan yang sudah masuk di Polres Ternate. Jika terdapat hal-hal yang merugikan jurnalis, maka kita meminta agar diproses sesuai hukum yang berlaku,” sambungnya.
Rizal menambahkan akan mengambil langka-langkah tegas terhadap oknum Satpol PP yang melakukan pemukulan terhadap jurnalis ini.
“Yang pastinya, Pemerintah Kota Ternate akan mengambil langkah tegas terhadap oknum-oknum yang terlibat dalam pemukulan dua jurnalis di Kota Ternate ini baik dimutasi atau diberhentikan. Untuk teman-teman Pers Liputan Kota, percayakan ini kepada saya untuk segera menyelesaikan persoalan yang didapatkan hari kemarin,” tegasnya.
Rizal juga meminta dengan tegas kepada Kasatpol PP agar kejadian pemukulan jurnalis di Kota Ternate tidak terulang kembali.
“Saya harap ini kejadian pertama dan terakhir kali pemukulan terhadap teman-teman jurnalis di Kota Ternate. Karena kita ingin tetap menjalin silaturahmi dengan jurnalis di Kota Ternate,” pungkasnya. (udi/tan)










