LABUHA, NUANSA – Pembangunan secara merata masih menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan. Termasuk pengaliran energi listrik hingga ke pelosok. Namun tercatat, ada 12 desa di wilayah Gane sampai saat ini belum menikmati aliran listrik. Hal ini diungkapkan anggota DPRD Halmahera Selatan Humein Kiat saat menggelar reses masa sidang kedua tahun 2025, pekan lalu.
Desa yang belum teraliri listrik di antaranya Desa Sawat, Kuwo, Ranga-ranga, dan Gane Luar di Kecamatan Gane Timur Selatan. Kemudian, Desa Awis, Jibubu, Gane Dalam, Yamli, dan Sekely di Kecamatan Gane Barat Selatan. Selanjutnya, Desa Kurunga, Yomen, dan Liboba Hijrah di Kecamatan Kepulauan Joronga.
Jaringan listrik di kantor PLN sudah dibangun sejak 2017, bahkan warga belasan desa tersebut sudah memasang meteran listrik, namun selama delapan tahun menanti, kepastian untuk menikmati aliran listrik belum kunjung terpenuhi karena belum tersedianya mesin pembangkit listrik.
”Saat ini kita sedang membangun koordinasi dengan pihak PLN, namun belum ada kepastian seperti apa tindak lanjutnya,” ujar Bupati Halmahera Selatan, Hasan Ali Bassam Kasuba, Senin (9/6).
Bassam menambahkan, pemkab tidak punya kewenangan untuk mengatur soal listrik dan hanya sebatas koordinasi, karena yang berwenang untuk membuat jaringan listrik adalah pihak PLN.
“Kita tetap berupaya, agar warga di wilayah Gane yang belum menikmati listrik, bisa segera mendapatkan haknya dari PLN,” katanya.
Di samping menunggu jawaban dari PLN, lanjut Bassam, pemkab sementara mencari alternatif lain untuk bisa memenuhi aliran listrik di wilayah Gane.
”Kita sementara mencari alternatif lain untuk menjawab kebutuhan warga di 12 desa yang ada di Gane,” pungkasnya tanpa menyebutkan alternatif apa yang akan dilakukan oleh Pemkab Halsel. (rul/tan)