TERNATE, NUANSA – Polres Ternate angkat bicara terkait dugaan arogansi Kabag Ops Polres Ternate, Mohtar Thenu, terhadap massa aksi yang tergabung dalam Front Perjuangan untuk Demokrasi (FPUD). Saat itu, mahasiswa menggelar aksi di Mapolda Maluku Utara, Senin (30/6) untuk meminta Polda membebaskan 11 warga Maba, Halmahera Timur, yang ditahan.
Mohtar yang saat itu sedang melakukan pengamanan demo, terekam video dan viral tengah memarahi hingga merampas megafon (pengeras suara) salah satu mahasiswi yang sedang berorasi. Sikap arogansi anggota polisi ini viral di media sosial dan mendapat kecaman dari berbagai pihak.

Kasi Humas Polres Ternate, AKP Umar Kombong, mengaku personel Polres di lapangan telah melakukan imbauan secara persuasif, karena aksi tersebut tidak memiliki pemberitahuan resmi kepada pihak kepolisian. Namun, massa aksi tidak mengindahkan imbauan tersebut, sehingga petugas terpaksa membubarkan untuk menjaga ketertiban.
“Kami masih melakukan pengecekan mendalam untuk memastikan kronologi sebenarnya, karena potongan video yang beredar tidak menunjukkan keseluruhan peristiwa. Kami mohon masyarakat untuk bijak menyikapi informasi ini dan mempertimbangkan keseluruhan konteks, bukan hanya potongan video yang beredar,” ujar Umar, Kamis (3/7).
“Kami juga sedang mengumpulkan video secara utuh untuk memastikan keseimbangan dan keakuratan informasi. Dengan demikian, kita dapat memperoleh gambaran yang lebih lengkap dan akurat tentang peristiwa yang terjadi,” sambung juru bicara Polres Ternate itu.
Kejadian ini terungkap dalam video viral yang beredar di media sosial Instagram @lpm_aspirasi (Lembaga Pers Mahasiswa) Aspirasi. Postingan ini mendapat 11,2 ribu like, dan 948 komentar.
Postingan tersebut juga mendapat komentar pedas dari netizen. Bahkan ada yang berkomentar tindakan Kabag Ops sangat tidak berwibawa, tidak sedikit yang mengecam sikap arogansi anggota polisi itu. (gon/tan)