Daerah  

Irine Serahkan Beasiswa PIP dan Tinjau Lokasi Terdampak Banjir di Halbar

Kunjungan Anggota DPR RI, Irine Yusiana Roba Putri, di Desa Bobanhena, Halmahera Barat. (Haryadi/NMG)

JAILOLO, NUANSA – Anggota DPR RI, Irine Yusiana Roba Putri, menyerahkan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) sekaligus meninjau lokasi terdampak banjir di Desa Bobanehena, Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Kamis (9/10).

Dalam kesempatan itu, Kepala Desa Bobanehena, Salim Maksud, berharap Irine bisa memperjuangkan pembangunan drainase atau saluran air sepanjang 3 kilometer. Karena menurutnya, sejauh ini ketika curah hujan tinggi, Desa Bobanehena kerap dilanda banjir bahkan setinggi lutut orang dewasa.

Menanggapi itu, Irine yang didampingi Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara M Saleh Talib dan Kepala Balai Penataan Bangunan, Prasarana dan Kawasan (BPBPK) Maluku Utara Sahdin Hi Husen, langsung menuju ke belakang desa Bobanehena untuk meninjau lokasi terdampak banjir tersebut.

“Yang mengakibatkan terjadinya bencana banjir kami sudah paham, tinggal nanti kepala BWS dan BPBPK bakal turun ulang sehingga melihat secara teliti agar punya solusi untuk bangun secara permanen drainase atau saluran air ini,” ujar Irine.

Namun begitu, kata dia, ini tidak bisa langsung secara spontanitas, tapi harus ada dukungan dari Pemerintah Desa Bobanehena.

Di sisi lain, politikus PDIP ini juga meninjau bantuan yang telah diberikan Irine Center untuk Masjid Nurul Hidayah. Menurutnya, bantuan tersebut akan dilanjutkan dengan pembangunan lantai satu masjid menjadi perpustakaan untuk generasi muda Bobanehena.

“Irine Center sudah bantu Masjid Nurul Hidayah, tapi akan saya tambah lagi untuk lantai satunya supaya bisa dijadikan perpustakaan,” katanya.

Irine juga berpesan agar masyarakat memanfaatkan perpustakaan tersebut sebagai pusat pembelajaran, bukan tempat beristirahat.

“Jangan jadikan perpustakaan sebagai tempat tidur sepulang dari kebun. Gunakan sebagai pusat belajar bagi anak-anak agar gemar membaca dan tidak selalu bermain ponsel,” pesannya.

Selama dua hari berada di Halmahera Barat, Irine mengunjungi sejumlah wilayah, termasuk Loloda untuk meninjau pembangunan Kali Butu. Dalam kunjungan itu, ia menerima banyak keluhan masyarakat soal banjir yang kerap melanda pemukiman akibat curah hujan tinggi.

“Rata-rata kepala desa mengeluhkan banjir. Sekarang masyarakat mulai was-was karena air sudah sering masuk ke pekarangan. Karena itu, saya datang bersama sejumlah kepala balai untuk mencari solusi,” jelasnya.

Sebagai anggota Komisi V DPR RI yang bermitra dengan Kementerian PUPR, Irine berkomitmen menjawab berbagai persoalan infrastruktur di Halmahera Barat, termasuk jalan, jembatan, irigasi, dan saluran air.

Selain persoalan infrastruktur, Irine juga menyampaikan dukungannya terhadap program bantuan perumahan dan beasiswa bagi masyarakat Maluku Utara. Ia menjelaskan, melalui kerja sama dengan Kementerian Perumahan dan Permukiman, masyarakat akan kembali mendapat bantuan rumah yang nilainya kini meningkat dari Rp20 juta menjadi Rp40 juta per unit.

“Tim Irine Center akan membantu mendata warga yang berhak menerima bantuan rumah, khususnya di Bobanehena,” ujarnya.

Irine juga menegaskan komitmennya dalam memperjuangkan Program Indonesia Pintar (PIP), meski kini bertugas di Komisi V.

“Sekalipun saya sudah di Komisi V yang bermitra dengan Kementerian PUPR, saya tetap meminta agar kuota beasiswa PIP untuk anak-anak Maluku Utara tidak dikurangi,” tegasnya.

Ia menjelaskan, setiap siswa penerima PIP mendapatkan bantuan sebesar Rp450 ribu, sehingga ia berharap bantuan tersebut digunakan sepenuhnya untuk kebutuhan pendidikan.

“100 persen dana PIP harus digunakan untuk anak-anak, bukan untuk keperluan lain. Ini bukan hanya perjuangan saya, tapi juga perjuangan seluruh tim Irine Center,” pungkasnya. (adi/tan)