JAILOLO, NUANSA – Forum Masyarakat Peduli Talaga Rano yang berasal dari Desa Gamsungi, Kecamatan Sahu Timur, menggelar unjuk rasa di kantor Bupati Halmahera Barat, Senin (17/11). Aksi demonstrasi ini mendesak Bupati James Uang untuk segera membatalkan proyek Geotermal yang direncanakan di kawasan Talaga Rano.
Koordinator aksi, Risnal Ray, menyatakan bahwa proyek Geotermal ini berpotensi menimbulkan dampak negatif yang signifikan.
“Aksi hari ini mendesak Bupati Halmahera Barat agar membatalkan proyek Geotermal di kawasan Talaga Rano,” tegas Risnal.
Ia mengungkapkan bahwa data dan informasi yang mereka kantongi menunjukkan konsesi lahan proyek Geotermal tersebut sangat luas, mencapai 16.650 hektare.
Risnal menilai, kehadiran proyek Geotermal ini dapat merusak ekosistem di Talaga Rano. Selain itu, lahan pertanian masyarakat sekitar juga dinilai akan ikut rusak akibat dampak dari proyek raksasa tersebut.
Alih-alih mengembangkan proyek Geotermal, Risnal menyarankan agar pemerintah daerah mengambil langkah lain yang lebih berkelanjutan.
“Jadi kami sarankan agar pemerintah daerah mengembangkan Talaga Rano itu menjadi wilayah konservasi dan objek wisata berbasis hutan raya,” ujar Risnal.
Menurutnya, wilayah Talaga Rano memiliki keindahan alam yang luar biasa yang dapat menjadi daya tarik besar bagi wisatawan. Pengembangan sebagai kawasan konservasi dinilai akan lebih menguntungkan masyarakat dan lingkungan secara jangka panjang.
Massa aksi juga menyampaikan informasi terkait kelanjutan proyek tersebut.
“Berdasarkan informasi yang kami dapat, pelelangan proyek tersebut sudah dilakukan,” ungkap Risnal.
Saat ini, diperkirakan ada sekitar lima perusahaan yang bakal memperebutkan pekerjaan proyek Geotermal di kawasan Talaga Rano tersebut. (adi/tan)










