TERNATE, NUANSA – Satu per satu permasalahan terus muncul di tubuh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut). Berawal dari kisruh mantan Kepala Dinas PUPR dengan Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba, kini muncul masalah baru terkait anggaran KONI yang sumber masalahnya ada di Dispora Malut.
Masalah di Dispora itu berimbas ke para atlet yang besar kemungkinan tidak akan berlaga di PON Papua pada Oktober 2021 mendatang. Karena kecewa, sebagian atlet memilih mundur dari kejuaraan PON. Seperti yang dilakukan oleh Sunan Agung Amorama, atlet cabang olahraga tinju peraih emas PON Jawa Barat 2016 itu bahkan menyatakan sikap akan pergi dari Maluku Utara untuk berkarier di tempat lain.
“Kadispora harus dicopot. Ini masalah serius yang harus disikapi gubernur,” tegas Wakil Ketua DPD KNPI Maluku Utara Bidang Olahraga, Haiyun Umamit, Selasa (8/6).
Haiyun juga menyarankan gubernur agar mengevaluasi bawahannya. Selama ini, kata Haiyun, kesannya SKPD beranggapan bahwa anggaran yang melekat di lembaga yang mereka pimpin adalah milik mereka. Sehingga anggaran itu dikelola seenaknya.
Sebenarnya publik juga sudah pesimis dengan kepemimpinan Abdul Gani Kasuba dan Al Yasin Ali. Tidak ada hal luar biasa yang ditonjolkan di Pemprov. Yang menonjol di Pemprov itu pertarungan merebut proyek.
“Jika kondisi begini terus terjadi, maka Abdul Gani Kasuba akan meninggalkan bekas buruk yang terus menjadi pembicaraan publik,” kata Haiyun.
Tidak ada cara lain, sambung Haiyun, gubernur harus segera melakukan evaluasi besar-besaran. Pimpinan-pimpinan SKPD harus diubah pola pikirnya, bahwa mereka bekerja untuk publik, bukan untuk pribadi mereka masing-masing.
“Sudah saatnya Pemprov ciptakan prestasi, bukan lagi masalah. Sekali lagi, gubernur harus berbenah,” tutup Haiyun.