TERNATE, NUANSA – Program 100 hari kerja Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman dan Wakilnya Jasri Usman, kelihatannya hanya slogan semata. Penanganan sampah yang menjadi prioritas dalam program 100 hari kerja, justru tidak tampak terobosannya.
Lihat saja, akhir-akhir ini sampah masih terlihat tertumpuk di sejumlah titik. Tidak hanya tertumpuk, sampah-sampah itu juga mengeluarkan bau busuk. Kelihatannya sampah itu tidak dibersihkan hingga berhari-hari. Tentu saja tumpukan sampah yang membusuk itu dapat mengganggu warga sekitar.
Di bak sampah di Kelurahan Soa-sio, Ternate Tengah, hingga Minggu (27/6) sekitar pukul 17.30 masih terlihat tertumpuk. Ironisnya, bak sampah itu terletak di tepi jalan utama Kota Ternate. Warga sekitar mengeluhkan pananganan sampah Pemkot Ternate. Meskipun begitu, mereka tidak tahu kalau penanganan sampah masuk dalam program 100 kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
“Yang sampah itu harus diangkat. Sampah di sini selalu saja dibiarkan lama-lama. Kalau ada keluhan baru dibersihkan. Torang (kami) tidak tahu apa itu program 100 kerja. Yang jelas sampah itu harus diangkat, supaya kota ini bersih,” keluh Mursal, pria berusia 43 tahun yang mengaku sering melewati bak sampah itu.
Tidak hanya di Soa-sio, tumpukan sampah juga tampak di bak sampah Kelurahan Mononutu, Ternate Tengah. Parahnya, bak sampah itu dekat dengan pintu masuk sekolah dasar (SD) Mononutu. Seperti di Soa-sio, sampah di lokasi itu pun terlihat menumpuk dan mengeluarkan bau busuk. Sampah yang di Mononutu ini sebagian besar sampah basah, sehingga lebih membusuk.
Warga sekitar berharap ada perhatian serius dari Pemerintah Kota Ternate untuk menangani sampah. “Apalagi ini dekat jalan, jadi harus ditangani serius. Jangan anggap remeh sampah,”ujar Ikram dan Samsia, dua warga yang kebetulan berada di dekat bak sampah. Tidak hanya di dua titik itu, tumpukan sampah juga tampak di sejumlah lokasi lainnya. (kov)
