TERNATE, NUANSA – Kasus gantung diri kembali terjadi di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), Selasa (10/8) malam sekira pukul 21.30. Korban gantung diri kali ini AAW (19), mahasiswa sementar III jurusan perbankan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate.
Warga Subaim, Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) itu ditemukan tak bernyata dalam posisi gantung diri di kamar kos-nya di Kelurahan Dufa-dufa, Ternate Utara. Saat ditemukan, kondisi korban telanjang badan dan posisi tali melingkar di lehernya. Tali yang digunakan untuk gantung diri itu diduga tali jemuran.
Korban pertama kali ditemukan oleh kekasihnya, Lusianti serta dua rekannya, Jil dan Abil. (10/8/2021). Sebelum ditemukan tak bernyawa dalam posisi gantung diri, korban sempat berpamitan untuk pulang ke Subaim, Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara menjenguk ibunya. Bahkan, dirinya sudah membeli tiket tetapi sekitar pukul 17:00 WIT, korban kembali ke kosannya karena ditelepon dosen. Setelah kembali ke kosannya, korban tidak lagi keluar dari kamarnya hingga malam.
Menurut sejumlah saksi, saat balik ke kamar kos, beberapa jam setelah itu korban sudah tidak tampak keluar kamar, hingga kekasih dan dua rekannya datang mengetuk pintu kamar. Yang lebih dulu datang ke kamar kos adalah kekasihnya, dengan tujuan mengantar makanan. Karena tidak ada balasan dari dalam kamar, ia menelepon Abil dan Jil.
Kekasih korban yang pertama melihat korban sudah tergantung. Ia melihat melalui fantalasi kamar kos tersebut. Setelah pintu berhasil dibuka, warga berkumpul sekaligus menghubungi petugas.
“Awalnya si cewek ini antar makanan, lalu ketuk-ketuk pintu tapi korban tak membuka pintu. Lalu cewek ini naik di jendela lalu ia melihat si korban ini tidak bernyawa lagi,” ungkap Danpos Ternate Utara, Joko.
“Saya datang di sini orang belum banyak, lalu saya masuk ke dalam kamar korban tapi dia sudah gantung diri dengan tali jemuran. Saya telefon Babinsa dan lurah datang ke TKP,” sambungnya.
Kapolsek Ternate Utara, Iptu Joni Aryanto saat dikonfrimasi menyatakan, setelah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), selanjutnya jasad korban dibawa ke RSUD Chasan Boesoerie (RSU-CB) Ternate untuk otopsi. (udi/rii)