TERNATE, NUANSA – Sikap Rektor Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU), Prof Saiful Deni, membuat tidak sedikit orang geleng-geleng kepala. Bahkan, Saiful juga dianggap tidak memiliki kemampuan menyelesaikan masalah di internal kampus.
Lihat saja, Prof Saiful yang juga Ketua Tim Evaluasi pejabat eselon II Kota Ternate ini justru memilih jalur hukum dengan cara membuat laporan polisi di Polda Maluku Utara, ketika sejumlah dosen meminta agar gaji mereka disesuaikan dengan upah minimum provinsi (UMP).
Lantaran sikapnya tersebut, Rektor UMMU diminta supaya bijaksana dalam menyelesaikan gejolak yang sementara ini terjadi di kampus. Anggota tim hukum Forum Dosen dan Pegawai UMMU, Nurul Mulyani menyayangkan langkah Rektor UMMU yang telah mengambil jalan hukum dalam menyelesaikan tuntutan Forum Dosen dan Pegawai UMMU terkait penyesuaian gaji.
“Kami sangat menyayangkan sikap Prof Saiful Deni dalam menyelesaikan konflik internal ini dengan mengadukan para dosen dan pegawai UMMU yang menuntut kenaikan gaji,” tuturnya Nurul menyesalkan.
Ia menegaskan, Forum Dosen dan Pegawai UMMU tidak akan menyerah hanya karena langkah pihak kampus melaporkan para dosen dan pegawai ke Polda Maluku Utara.
“Permasalahan dosen-dosen yang meminta kenaikan gaji sesuai UMP kepada universitas tersebut tidak mendapat tanggapan yang baik dari pihak universitas, sampai masalah ini diselesaikan di ranah hukum pun tidak ada titik penyelesaiannya,” ujarnya.
Nurul yang juga alumni UMMU ini mengingatkan agar Rektor UMMU Prof Saiful Deni yang bergelar Profesor di bidang kebijakan publik itu supaya lebih bijaksana dan dewasa sehingga konflik internal ini tidak tercium ke publik, apalagi sampai ke ranah hukum.
“Jadi, sebagai pimpinan harusnya bisa menyelesaikan dan bersama mencari solusi untuk kepentingan bersama kedepannya,” kesal Nurul. “Untuk itu saya dan teman-teman tim hukum meminta pak Rektor lebih bijak dan segera menyelesaikan masalah ini, sebelum masalah ini lebih tidak kondusif nantinya,” tutupnya. (udi/rii)
