NUANSA, TERNATE – Persoalan lapak jualan yang sepi pembeli masih menjadi persoalan serius yang harusnya segera diatasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate. Sebab karena persoalan itu, pedagang di Pasar Higienis Ternate tak henti-hentinya menggelar aksi protes hingga menutup akses jalan keluar masuk terminal Gamalama.
Aksi protes yang dilakukan oleh ibu-ibu penjual Barito di Pasar Higienis tersebut terjadi pada Senin (13/9) pagi tadi. Barang dagangan yang kebanyakan sayuran sengaja dibuang ke jalan raya hingga menyebabkan akses jalan di terminal tertutup. Para pengendara baik dari arah selatan dan utara, dengan terpaksa harus memutar balik arah.
Dari pantauan wartawan kami di lapangan, terlihat hanya pihak Dinas Perhubungan (Dishub) yang berada di lokasi berlangsungnya protes. Para ibu-ibu tersebut masih mempersoalkan pemindahan lapak jualan ke dalam pasar yang menurut mereka sepi pembeli.
“Hari ini kalau semua pindah ke dalam mungkin persoalannya akan berbeda. Ini sebagian bajual (berdagang) di luar, sebagian di dalam, bagaimana yang di dalam tara (tidak) sunyi,” keluh salah satu pedagang dalam protes itu.
Para pedangan yang memprotes tersebut meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate agar berlaku adil kepada semua pedagang. “Ini tong (kita) yang dipaksa ke dalam, sedangkan yang lain bajual di luar dengan senang,” keluh pedagang lain.
Aksi yang berlangsung sejak kurang lebih jam 09.00 WIT tersebut masih belum berakhir hingga siang jam 13.00 WIT atau hingga berita ini ditayangkan. Begitu juga dari pihak terkait belum memberikan tanggapan atas persoalan aksi protes oleh pedagang barito tersebut.
Untuk diketahui, aksi protes pedagang barito Pasar Higienis Ternate itu merupakan yang ke tiga kali terjadi. Seperti diberitakan Penamalut.com (Grup NMG), para pedangang sebelumnya telah dua kali menggelar aksi protes di kantor Wali Kota Ternate, namun tak menemukan solusi hingga saat ini. (mit)