BMKG: Gelombang di Perairan Maluku Utara Setinggi 6 Meter

ilustrasi gelombang tinggi

TERNATE, NUANSA – Cuaca di wilayah Maluku Utara (Malut) ternyata masih ekstrem. Tentu saja ini menjadi peringatan untuk masyarakat agar lebih berhati-hati ketika bekergian, termasuk melaut. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kelas I Sultan Babullah Ternate, mengeluarkan imbauan resmi kepada masyarakat di Malut supaya waspada ketika bepergian.

Berdasarkan hasil analisis kondisi atmosfir oleh BMKG menyebutkan, dalam bebeberapa hari ke depan, wilayah Malut pada umumnya ada potensi hujan lebat disertai petir, angin kencang dan gelombang tinggi. Ini berlaku mulai dari tanggal 28 sampai 31 Desember 2021.

Fahmi Bahdar

Prakirawan BMKG, Fahmi Bahdar kepada wartawan Nuansa Media Grup (NMG) menjelaskan, di wilayah Halmahera Utara, Halmahera Barat, Pulau Morotai, Ternate, Tidore dan Sofifi diperkirakan tiga hari ke depan ada potensi hujan lebat disertai petir, angin kencang dan gelombang tinggi.

“Dari wilayah tersebut diperkirakan terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, itu bisa terjadi pada pagi, sore dan malam hari,” ungkap Fahmi, Selasa (28/12). Sementara untuk ketinggian gelombang dari data yang ada, di wilayah perairan Malut khususnya di Loloda, Morotai, Gebe, Bacan, Batang Dua, dan Kepulauan Sula, ketinggian gelombang diperkirakan mencapai 2 samapai 4 meter berpotensi terjadi hingga dua hari ke depan.

“Sedangkan untuk samudera pasifik Halmahera, potensi gelombang akan mencapai 6 meter,”terangnya. Kata Fahmi, pihaknya juga telah memberikan informasi cuaca alam yang kurang bersahabat ini kepada KSOP dan penanggung jawab pelabuhan penyebrangan laut agar tetap waspada dalam memberangkatkan kapal, Speedboat dan lainnya.

BMKG juga mengimbau kepada masayarakat, terutama yang sering menggunakan transportasi laut agar berhati-hati dengan kondisi cuaca alam saat ini. “Kami meminta kepada masyarakat untuk selalu mengupdate informasi dari BMKG terkait cuaca saat ini,” pintanya mengakhiri. (tr-01/kov)