TERNATE, NUANSA – Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate akhirnya me-launching City Branding Ternate sebagai Kota Rempah melalui acara puncak Hari Jadi Ternate (HAJAT) ke-771 pada Rabu (29/12) malam. City Branding Ternate sebagai Kota Rempah itu diresmikan oleh Wali Kota M Tauhid Soleman.
Wakil Wali Kota Ternate, Jasri Usman ikut hadir dalam kegiatan tersebut. Kepala Bappelitbangda Rizal Marsaoly dan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Ternate juga menghadiri peluncuran itu.
Pada kesempatan itu Wali Kota mengatakan, setelah launching, Pemkot akan perkuat internalisasi dan sosialisasi City Branding Ternate sebagai Kota Rempah. Langkah pertama yang dilakukan adalah menyampaikan ke seluruh OPD, sekolah, maupun kantor pemerintahan yang ada di Kota Ternate agar setiap pojok gedung pemerintahan dan kota harus diisi dengan ciri khas rempah.
“Secara estetika, bisa dipakai dalam rangka memperkuat internalisasi rempah-rempah, kemudian pemerintah juga bekerjasama dengan pihak Bandara Babullah agar ketika orang masuk di Ternate, sudah ada ciri khas yang menandakan Ternate Kota Rempah,” jelasnya.
Pemerintah Kota Ternate, menurut Tauhid, akan menyiapkan tugu rempah, museum rempah, dan pasar rempah. Beberapa hal ini akan dilakukan, sehingga mempkuat City Branding.
“City Branding ini merupakan identitas untuk memotret Ternate kota rempah. Nanti ada regulasi peraturan wali kota, bahkan kita menyiapkan laboratorium petani yang di dalam ada bibit pala dan cengkeh sebagai ciri khas utamanya. Kemudian disuplay produk turunannya sebagai ekoturisme yang menonjolkan ikon kota rempah,” tuturnya.
Sementara Kepala Bappelitbangda Kota Ternate, Rizal Marsaoly menambahkan bahwa Pemerintah Kota Ternate telah menerbitkan Peraturan Wali Kota Nomor 29 tahun 2021 tentang City Branding Kota Ternate.
City branding itu benar-benar tercium aroma rempah Kota Ternate. Caranya adalah berbagai manajemen branding akan dilakukan tahun 2022, sehingga disosialisasikan apa itu kota rempah sampai pada kalangan remaja maupun masyarakat umum.
“Kemudian juga mobil angkutan akan di branding setiap perjalanan dari bandara menuju ke tempat tujuan, sehingga orang sudah tahu. Pada hakikatnya pemerintah memaknai Ternate Kota Rempah di-implementasikan seperti apa,” tandasnya.
Sehingga, kata Rizal, ada nilai ekonomis yang berdampak ke masyarakat. Untuk itu, simpul rempah harus mulai digerakkan ke depan. “Jadi cengkeh sebagai dampak masyarakat ketika di-branding-kan nanti. Kita mencontohkan Ambon Kota musik, enjoy Jakarta dan lainnya,” tukasnya.
Menurut dia, branding itu penting. Indentitas Ternate mulai hari ini telah dimiliki, karena sudah dilaunching. Bappelitbangda ke depan juga bakal mengintervensi secara kuat kepada OPD dan stakeholder lainnya untuk bergandengan sama-sama berkolaborasi untuk menggerakkan kota rempah ini.
“Jadi ke depan hotel akan diubah welcome drink, minuman pembuka ketika orang datang di restoran itu disediakan sirup yang beraroma rempah. Sehingga indentitas Ternate masuk segala dimensi di lingkungan Pemerintah Kota Ternate itu,” harapnya. “Tahun 2022 sudah jalan. Setiap rencana kegiatan bakal mengikuti branding book untuk memandu kita. Olehnya itu, tahun 2022 harus mulai,”tutupnya. (udi/kov)