Daerah  

Gelar Musprov, IPSI Malut Dorong Pencak Silat Menuju Olimpiade

Suasana Musyawarah Provinsi (Musprov) IPSI Maluku Utara. (Istimewa)

NUANSA, TERNATE – Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Maluku Utara resmi menggelar Musyawarah Provinsi (Musprov) ke-IV, Sabtu (15/1) malam di Hotel Grand Majang Kota Ternate.

Musprov IPSI yang berlangsung selama dua hari ini mengangkat tema “Pencak Silat Budaya Bangsa Menuju Olimpiade”.

Ketua Panitia, Abdullah Abdurrajak mengatakan, musyawarah dan rapat kerja ini tujuan utamanya ialah memilih Ketua Umum Pengprov IPSI Malut periode 2022-2026.

“Peserta Musprov ini terdiri dari pengurus kabupaten/kota yang memiliki hak suara. Delegasi yang punya hak suara itu terdiri dari 7 kabupaten/kota, yakni Kota Tidore Kepulauan, Kabupaten Kepulauan Sula, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Halmahera Selatan, Halmahera Utara, dan Halmahera Tengah,” kata Abdullah kepada wartawan, Sabtu (15/1) malam.

Ketua Lembaga Pelatih IPSI Malut ini juga menuturkan, melalui penjaringan yang disampaikan ke IPSI kabupaten/kota, dan setelah musyawarah nanti dilanjutkan dengan rapat kerja persiapan program jangka panjang dan pendek. Setelah musyawarah dan rapat kerja, akan dilanjutkan dengan sosialisasi peraturan pertandingan terbaru yang Insya Allah akan dilaksanakan pada Minggu besok.

Dia berharap, siapapun yang kelak menahkodai IPSI Malut, dapat mengembangkan IPSI sesuai dengan slogan silat sebagai budaya bangsa.

“Insya Allah kita akan mengukir prestasi yang terbaik, khususnya cabang lencak silat di Malut,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Umum ISPI Malut Nirwan MT Ali dalam sambutannya mengatakan, selama empat tahun kepemimpinannya di IPSI Malut telah dilakukan berbagai program kegiatan olahraga pencak silat.

Dirinya juga berpesan kepada seluruh pengurus IPSI di kabupaten dan kota, termasuk bagi mereka yang bakal mencalonkan diri sebagai ketua umum IPSI Malut, siapapun yang nantinya melanjutkan tongkat estafet sebagai pemimpin di IPSI Malut pastinya tidak akan dapat menjalankan program kerja secara sempurna sesuai dengan yang telah dirancang.

“Karena pasti ada kendala, sehingga tidak semua program yang dirancang bisa berjalan, sebab menjadi ketua itu mempertaruhkan pikiran dan sebagainya, tetapi pasti saja ada yang tidak puas dengan kinerjanya, baik itu pegurus Provinsi dan Kabupaten/Kota dan itu lumrah dalam satu organisasi,” ucap Nirwan yang juga Kepala Inspektorat Malut. (tr3/pn)