TOBELO, NUANSA – Kegiatan sosial PT. Nusa Halmahera Minerals PT (NHM), perusahaan pertambangan emas yang beroperasi di Kabupaten Halmahera Utara (Halut), yang selalu menyentuh masyarakat kelas bawah, akhir-akhir ini tidak tampak lagi seperti sebelumnya.
Lihat saja, satu dari sekian banyak kegiatan PT. NHM mulai disoal dan membuat masyarakat yang selama ini menerima bantuan was-was. Kegiatan PT. NHM yang kelihatannya tidak lagi berjalan lancar adalah pembayaran biaya rawat inap pasien lingkar tambang di Rumah Sakit Daerah (RSUD) Tobelo, Halut.
Kabar belum terbayarnya biaya rawat inap pasien lingkar tambang itu nilainya mencapai ratusan juta sejak tahun 2021 lalu. Tunggakan ini kemudian membuat pihak RSUD Tobelo melakukan pemberhentian sementara terhadap pelayanan pasien lingkar tambang.
“Kami belum bisa pastikan total biayanya berapa, karena masih dilakukan penghitungan. Tapi yang jelas belum diselesaikan pembayaran untuk bantuan biaya rawat inap pasien lingkar tambang itu kurang lebih nilainya ratusan juta,” jelas Direktur RSUD Tobelo, Janta Bony saat ditemui wartawan media ini.
Pihakya mengaku sejak 2021 PT. NHM sama sekali belum melakukan pembayaran ke RSUD Tobelo terkait bantuan biaya rawat inap pasien lingkar tambang yang direkomendasikan melalui program Haji Robert peduli, khusunya bidang kesehatan. Untuk itu, Janta berharap agar PT. NHM bisa menyelesaikan internalnya. Sehingga kerja sama di bidang kesehatan kembali berjalan seperti biasa.
Sementara Manajer Komunikasi PT. NHM, Ramdani Sirait saat dihubungi menjelaskan, mengenai tagihan dari RSUD Tobelo, NHM sedang mengkaji tagihan-tagihan yang disampaikan. Hal itu dilakukan, kata Ramdani, untuk memastikan bahwa biaya-biaya yang diklaim ke PT. NHM benar-benar biaya untuk masyarakat yang tidak mampu dan sakitnya parah. “Dan untuk memastikan biaya-biayanya sesuai harga yang sebenarnya,” ujarnya.
Pihaknya juga meminta bantuan kepolisian untuk melakukan penyelidikan biaya-biaya tersebut. Hal ini dilakukan agar bantuan PT. NHM tepat sasaran. Ia juga mengaku NHM tetap akan membantu masyarakat lingkar tambang yang sakit dan butuh perawatan segera. Namun bantuan akan diberikan hanya kepada masyarakat tidak mampu yang mengalami sakit parah dan mengancam jiwa. “Kepada masyarakat yang mampu, diharapkan menggunakan fasilitas kesehatan pemerintah seperti BPJS,” tukasnya menutup. (fnc/kov)