JAILOLO, NUANSA – Tidak sedikit warga Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) memilih mecari pekerjaan di Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) dan Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng). Warga terpaksa keluar lantaran di Halbar tidak ada lapangan pekerjaan. Inilah akibatnya jika pemerintah daerah tidak inovatif.
Berdasarkan data yang dikantongi Bagian Kesra dan Tenaga kerja Kabupaten Halbar, terhitung dari Januari hingga Februari 2022 sebanyak 356 warga Halbar mengurus kartu pencari kerja (AK1). Mereka mengurus AK1 untuk keluar dari Halbar.
Kabag Kesra dan Tenaga Kerja Halbar, Sania Tuarita membenarkan bahwa tahun 2022 ini tercatat dalam kartu pencari kerja, ada ratusan warga Halbar yang merantau mencari kerja di Halteng dan Halsel.
“Di tahun 2022 ini, warga halbar berjumlah 356 orang keluar mencari kerja di luar daerah. Hal ini sesuai dengan catatan dalam kartu kuning atau kartu pencari kerja (AK1). Itu dilihat mulai dari Januari sampai awal Februari 2022 ini,” ungkap Sania.
Dua kabupaten ini diburu para pencari kerja, lantaran ada perusahaan tambang yang membutuhkan karyawan pabrik di perusahaan. “Tak heran kalau sebagian besar ke Kabupaten Halteng dan Halsel, karena dengan alasan wilayah tersebut ada kawasan industri perusahaan tambang,” jelasnya. Para pencari kerja, lanjutnya, sebagian besar didominasi laki-laki. Dari 356 orang pencari kerja, sebanyak 306 orang laki-laki dan 50 orang wanita. (*/rii)