TERNATE, NUANSA – Salah satu kegiatan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Maluku Utara (Malut) di Kecamatan Batang Dua, Kota Ternate, terbengkalai. Kegiatan yang dimaksud adalah pembangunan beberapa ruangan di SMA 11 Ternate. Proyek senilai Rp 1, 5 miliar yang dikerjakan CV. Vilabaya itu terpantau asal jadi.
Proyek asal-asalan Dikbud Maluku Utara itu bahkan sempat dipantau anggota DPRD Kota Ternate yang belum lama ini melakukan kunjungan ke Batang Dua. Sejumlah ruangan, seperti ruangan guru, ruangan Kepala Sekolah dan ruangan UKS, dikerjakaan tanpa mempertimbangkan kualitas pembangunan. Bahkan perabotan ruangan-ruangan itu pun tidak sesuai dengan yang diharapkan.
“Ini tidak layak. Proses pengecoran tiang juga tidak sesuai. Pekerjaan proyek itu kurang meyakinkan dari sisi konstruksinya. Tiang bangunan itu mestinya dibuat cakar ayam, tetapi malah tidak dilakukan. Tiang-tiang pada proyek itu pengecorannya hanya bagian luar saja, setelah itu dipancang dan difondasi,” jelas Ketua DPRD Kota Ternate, Muhajirin Bailussy yang melihat langsung kondisi lapangan proyek milik Dikbud Maluku Utara.
Menurutnya, perencaan pembangunan SMA 11 Ternate itu tidak jelas perencanannya. Hanya saja, kata Muhajirin, kualitas pembangunan di lapangan sudah menggambarkan betapa proyek itu dikerjakan asal jadi. “Ada tiang dibuat di luar, kemudian dipancang. Kalau memang begitu perencanaannya, tidak masalah. Tetapi tidak mungkin seperti itu. Masa tiang dibuat di luar lalu dibawa ke fondasi,” ujarnya mempertanyakan.
Muhajirin mengatakan, pekerjaan sejumlah ruangan di SMA 11 harusnya dilakukan secara baik dan benar. Batang Dua merupakan salah satu wilayah yang rawan gempa. Jika konstruksi bangunan seperti yang dibangun sekarang, maka ke depan akan membahayakan siswa dan guru.
“Batang Dua adalah bagian dari Ternate. Sehingga itu, kami berhak untuk melindungi mereka. Kami akan sampaikan ini ke Dikbud dan Komisi III DPRD Maluku Utara, karena kegiatan ini wilayah provinsi. Kami dari DPRD Kota Ternate hanya ingin melindungi warga Batang Dua, karena mereka bagian dari Ternate,” tuturnya mengakhiri. (ano/kov)