TIDORE, NUANSA – Dalam rangka memeriahkan event Festival Kampung Nelayan Tomalou (FKNT) di Kelurahan Tomalou, Kota Tidore Kepulauan (Tikep) tahun 2022, panitia merangkaikan dengan menggelar lomba dayung. Lomba dayung akan dilangsungkan di perairan Tomalou pada 6 Maret 2022. Sebanyak 90 tim mendaftar sebagai peserta dalam mata lomba tersebut, terdiri dari 64 tim putra dan 26 tim putri.
Lomba dayung resmi dibuka oleh Ketua Umum Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Maluku Utara (Malut), Kalpin Nur, ST. MM di aula Pelabuhan Tomalou, Minggu (20/2). Ikut hadir dalam acara pembukaan itu, Ketua Pemuda Tomalou yang juga Ketua KPU Tikep Abdullah Dahlan Conoras, Wakil Ketua I PODSI Maluku Utara Ruslan Rizal, Ketua KNPI Maluku Utara yang juga Wakil Ketua II PODSI Maluku Utara Irman Saleh serta utusan peserta lomba.
Pada kesempatan itu, Kapin Nur mengatakan, setelah ditunjuk sebagai Ketua Umum PODSI Maluku Utara pada akhir November 2021, ia dan jajaran pengurus mulai melakukan pembinaan atlet. Melalui lomba dayung Tomalou ini, Kalpin berharap PODSI Maluku Utara dapat menemukan banyak atlet, yang nantinya akan dibina untuk mengikuti event dayung nasional dan internasional.
“Kita punya potensi besar untuk melahirkan atlet dayung yang bagus. Peraih medali emas PON kemarin di Papua adalah atlet asal Maluku Utara. Ia sudah dibina di pusat dan sudah mengikuti event internasional. Dari situlah, saya sangat yakin Maluku Utara akan melahirkan atlet dayung yang akan bersaing di nasional dan internasional,” jelasnya.
Kalpin yang juga Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara itu menuturkan, keyakinannya untuk melahirkan atlet dayung berprestasi itu dengan dasar yang kuat. Sekira abad abad ke 16 sampai abad ke 18, Kesultanan Tidore bisa menguasai sebagian besar Pulau Halmahera, Pulau Buru, Pulau Seram dan di pesisir Papua Barat, yang saat kala itu dikuasai dengan menggunakan perahu.
Perahu-perahu saat itu tidak akan mencapai tujuannya tanpa adanya pasukan yang menjadi pendayung handal. Maka kita sebagai generasi penerus, harus mengembalikan kejayaan itu dengan cara mempersembahkan prestasi di lomba dayung nasional maupun internasional. “Maka mari kita mulai dari Pulau Tidore, kita menuju kejayaan dayung nasional dan internasional,” harapnya.
Sementara itu, Sekretaris Panitia FKNT, Abd Gani Fardanan mengatakan, lomba dayung dalam event FKNT ini digelar untuk mempererat silaturahmi masyarakat Maluku Utara. Di samping itu, ini juga sebagai pengingat bahwa Tomalou dan sejumlah kampung lain di Maluku Utara adalah kampung nelayan. “Sebenarnya masih peserta yang ingin daftar, tapi kami batasi. Dengan dukungan berbagai pihak, kegiatan ini akhirnya menjadi bahan wacana hingga nasional,” ujarnya. Usai pembukaan, panitia dan peserta lomba melanjutkan technical meeting. (ais)