TOBELO, NUANSA – Perhatian Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara (Halut), di masa kepemimpinan Bupati Frans Manery dan wakil Muhlis Tapi Tapi, terhadap insfrastruktur, terbilang belum maksimal. Lihat saja, hingga kini belum ada satupun jembatan penghubung masyarakat di 11 sungai besar.
Akibatnya, masyarakat selalu kesulitan jika musim hujan. Masyarakat Halmahera Utara hanya pasrah dan menggunakan fasilitas seadanya untuk menyeberangi sungai yang dialiri air kencang. Selain 11 sungai besar yang lebarnya hingga 30 meter itu, masih ada pula 5 sungai kecil lainnya.
Bukan hanya kesulitan menyeberang lantaran tidak jembatan, tetapi ancaman banjir akibat meluapnya sungai juga selalu dialami masyarakat sekitar sungai. Sungai-sungai itu paling banyak di Tobelo dan Loloda.
Tahun 2022 ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Halmahera Utara berencana membangun tiga jembatan, yakni di Desa Supu, Podol dan Desa Ngajam. Ini diakui Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR, Wirya Paleba. “Tahun ini pekerjaan jembatan itu akan kami lakukan. Anggarannya belum bisa kami sampaikan, karena kami belum pegang DPA,” katanya. (fnc/ais)