LABUHA, NUANSA – Bupati Kabupaten Selatan (Halsel), Usman Sidik, dianggap belum memahami betul situasi yang terjadi di setiap desa. Sehingga itu, ia disarankan agar mengurangi agenda keluar daerah. Ini disampaikan Dosen Ekonomi Unkhair, Dr Mohktar Adam.
Ekonom Maluku Utara ini mengatakan, Bupati Usman setidaknya lebih banyak ke desa dan kurangi agenda keluar daerah. Bupati harus memulai gerakan hentikan perjalanan dinas keluar daerah. Ia harusnya memanfaatkan zoom meeting dan komunikasi virtual untuk urusan yang terkait dengan provinsi, pemerintah pusat dan kabupaten/kota lainnya, yang dipelopori oleh Bupati dan memaksimalkannya.
“Bupati harus turun ke desa-desa merasakan denyut nadi pembangunan desa, maka akan menemukan banyak problem kebutuhan mendesak desa yang nyata dan prioritas dibanding ke Jakarta mendengar gagasan seperti Smart City, Land Mark dan Zero Point yang tidak prioritas dan mendesak bagi warga Halmahera Selatan,” tandasnya.
Mokhtar juga menganggap Sekda dan Staf Khusus Bupati Halsel belum membaca angkatan kerja di Halsel yang mengatakan pendidikan dan kesehatan semakin membaik. Sebab angkatan kerja di Halmahera Selatan mayoritas tamatan SD dan SMP yang membuat produktivitas tenaga kerja sangat rendah dan tidak diserap oleh industry besar yang masuk di Halsel, karena kualitas dan kompetensi SDM.
“Atau juga belum melihat data angka putus sekolah bagi warga Halsel di tingkat SD dan SMP yang menjadi kewenangan kabupaten. Atau data Gizi Buruk di Pulau Obi daerah pemilihan La Rudi yang terus meningkat, walau ada industry besar di Obi, masih saja gizi buruk meningkat. Angka kematian ibu hamil, kualitas sanitasi, sekolah yang tidak tersedia guru dan lain-lain,” jelasnya.
“Atau di tempatnya Bupati Usman di Pulau Makian yang masih saja ditemukan gizi buruk, angka putus sekolah, angka kematian ibu hamil yang terus meningkat, ketersediaan tenaga medis dan fasilitas Kesehatan yang terbatas menjadi akumulasi kesulitan warga untuk hidup di desa, karena segala sesuatu menjadi terbatas. Saya yakin dan percaya, jika Bupati Usman makin banyak turun ke desa, mendengar dan merasakan denyut nadi masyarakat desa di pulau-pulau kecil, akan tanpa ragu-ragu memutuskan untuk menghentikan program mercusuar yang hanya menghabiskan anggaran besar tapi tidak dirasakan langsung masyarakat,” sambungnya mengakhiri. (rul/ais)