Ketua Umum PODSI Malut Buka Lomba Dayung di FKNT

Ketua Umum PODSI Malut, Kalpin Nur, saat membuka event lomba dayung pada FKNT Kota Tikep, Selasa (8/3).

TIDORE, NUANSA – Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Maluku Utara (Malut), Kalpin Nur, membuka event lomba dayung pada Festival Kampung Nelayan Tomalou (FKNT), Kota Tidore Kepulauan, Selasa (8/3) pagi tadi.

Event lomba dayung pada FKNT di Kota Tidore diikuti sebanyak 90 tim yang telah terdaftar. Dari jumlah itu, dibagi sebanuak 64 tim putra dan 26 tim putri.

Kalpin, dalam sambutannya mengatakan, Olahraga dayung adalah salah satu cabang olahraga dengan ketangkasan. Menekuni olahraga dayung, membutuhkan kedisiplinan dalam berlatih, karena olahraga ini butuh yang namanya kekuatan dan tenaga.

Ketua Umum PODSI Malut, Kalpin Nur (kedua dari kanan) didampingi Wakil Ketua I PODSI Malut, Ruslan Rizal (kanan), saat membuka event lomba dayung pada kegiatan FKNT, Kota Tidore Kepulauan, Selasa (8/3).

“Maka dari itu, saya meyakini bahwa tim yang telah mendaftar untuk berpartisipasi dalam event ini merupakan tim yang sudah terlatih dan siap bersaing secara sportif satu sama lainnya,” kata Kalpin.

Kepala Balai Wilayah Sungai Malut ini mengharapkan, usai dari event ini dapat tumbuh bibit-bibit baru yang siap dilatih oleh PODSI agar nantinya menjadi atlet profesional. Mengingat sekarang ini, atlet dayung di Maluku Utara masih minim.

“PODSI Malut juga sekarang ini mulai akan membina dan melatih atlet-atlet baru yang nantinya dapat mengharumkan nama Maluku Utara baik di pentas nasional maupun internasional. Maka dari itu, dengan event ini semoga dapat lahir potensi baru yang bisa menjadi atlet berbakat kedepannya,” ujar Kalpin.

Sebagai wilayah yang sebagian besarnya merupakan laut, Maluku Utara menurut Kalpin harus punya prestasi di cabang olahraga dayung. Hal itu tidak terlepas dari sejarah kesultanan yang ada di Maluku Utara yang mampu menjaga kekuasannya dengan menjaga lautnya.

“Dengan dayung itulah kesultanan kita dapat menguasai Pulau Halmahera, Pulau Seram, Pulau Buru, dan pesisir barat Papua, maka generasi sekarang juga harus mampu menjadi pendayung handal agar dapat mengharumkan nama Maluku Utara baik di kancah nasional dan kancah internasional,” pungkasnya. (kep)