TERNATE, NUANSA – Direktur Utama Perumda Ake Gaale Ternate Abubakar Adam akhirnya angkat bicara, terkait keluhan ‘air mati’ dari warga di RT 07/RW 03 Kelurahan Tanah Tinggi Barat, Kecamatan Ternate Selatan. Ia menyampaikan permohonan maaf atas kurang maksimalnya pelayanan air bersih kepada pelanggan, terutama pelanggan yang berada di dataran tinggi atau jauh dari instalasi PDAM.
“Saya meminta maaf kepada warga Kota Ternate atas pelayanan air yang kurang maksimal yang dilakukan manajemen Perumda Ake Gaale Kota Ternate,” ujar Abubakar, Kamis (28/4).
Menurutnya, dalam kepemimpinannya di Perumda Ake Gaale selama 3 bulan terakhir, pihaknya telah melakukan yang terbaik dalam pelayanan, dan mengaku sudah semakin baik. Hal itu bisa dipastikan di setiap titik-titik yang mengalami kebocoran yang selama ini belum ditangani, sudah ditangani secara tanggap dan angka kebocoran sudah menurun drastis di setiap reservoir.
“Saya sudah melakukan pergantian mesin dan pompa, yang memang sudah harus diganti dengan yang baru, guna untuk mendongkrak kapasitas distribusi ke pelanggan,” katanya.
Abubakar mengatakan, salah satu kelurahan yang selama ini juga terkendala dengan pendistribusian air yang kurang maksimal yaitu di Kelurahan Maliaro, dan kini sudah maksimal. Sedangkan untuk Kelurahan Tanah Tinggi Barat juga sudah mulai membaik. Selain itu, kata dia, untuk Kelurahan Tongole yang mulanya mengalir 5 hari sekali, kini sudah kembali mengalir 2 hari sekali. Karena Kelurahan Tongole bentuk topografi daerahnya ketinggian.
Tetapi kedepannya diusahakan bisa mengalir setiap hari. Lanjutnya, dari sisi keuangan pun sudah mengalami profit atau laba pendapatan. Ini terjadi karena bulan lalu pihaknya melakukan penagihan secara terdata, dan penagihannya dilakukan karena adanya penumpukan piutang senilai Rp 19 miliar. Kini pihaknya sudah menagih sebanyak Rp 3 miliar dan setelah lebaran akan dilakukan penagihan kembali.
“Untuk pelanggang Perumda Ake Gaale secara totalitas sampai saat ini adalah 32.441 pelanggan, dan kami rencanakan kedepannya pelayanan sudah sangat baik. Olehnya itu, kami akan kembali menargetkan kurang lebih 50.000 pelanggan Perumda Air Minum Ake Gaale di Kota Ternate ini,” paparnya.
Pihaknya, kata dia, telah melakukan kerjasama dalam bentuk MoU dengan 9 loket, aplikasi shoope, tokopedia dan sejumlah Bank yang ada di Kota Ternate. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pembayaran rekening air oleh pelanggan. Selain itu juga pihaknya telah melaksanakan MoU dengan Kejaksaan Negeri Kota Ternate dalam rangka untuk melakukan tindakan terhadap pelanggan yang bermasalah.
“Kami menyadari masih banyak perkerjaan dalam pembenahan dan perbaikan secara menyeluruh, yaitu melakukan peremajaan perpipaan yang termakan usia yang sampai pada saat ini masih tetap terpakai. Kemudian nanti ada penambahan sumber-sumber air bersih dan bak penampung,” bebernya.
“Tentunya terdapat juga titik-titik yang mana masih belum ada normalisasi dalam pelayanan air bersih secara merata. Sehingga itu, kami meminta maaf atas ketidaknyamanan dalam pelayanan ini,” tambah dia.
Meskipun begitu, ia mengaku masalah itu menjadi perhatian khusus pihaknya untuk terus berupaya dalam melakukan perubahan dan perbaikan dalam pelayanan air bersih kepada warga Kota Ternate kearah yang lebih baik lagi.
“Saya bersama teman-teman dalam suasana bulan suci Ramadan pun tetap melakukan aktivitas dalam menangani permasalahan-permasalahan air bersih, sekalipun di malam hari yang terjadi di titik-titik pengaduan, kami tetap melayani guna sebagai upaya untuk menunjang kebutuhan air bersih kepada pelanggan ke arah yang lebih baik,” pungkasnya. (tan/rii)