TERNATE, NUANSA – Selain Muhammad David di Kelurahan Kalumpang dan seorang kakek di Kelurahan Sasa yang terbawa arus hingga meninggal dunia, beberapa jam lalu informasinya seorang anak yang bertempat tinggal di Kelurahan Marikurubu, Kecamatan Ternate, dikabarkan hilang bertepatan dengan hujan deras pada Selasa (10/5).
Anak yang hilang itu bernama Firman Andi berusia tujuh tahun, rumahnya tepat di RT 02 RW 01. Anak tujuh tahun itu diduga terjatuh di kali mati dan terseret arus banjir saat hujan deras mengguyur Kota Ternate.
Kasi Ops Basarnas Kota Ternate, Brams Madia mengatakan, bocah 7 tahun tersebut dikabarkan tidak kembali ke rumahnya sejak siang tadi saat hujan deras. Ia diketahui bermain dengan teman-temannya sejak pagi tadi. Namun, ketika teman-temannya sudah kembali ke rumah mereka masing-masing, bocah itu belum juga kembali ke rumahnya.
“Sementara ini dicurigai korban ini bermain di sekitaran berangka. Jadi kita yang tergabung dalam tim Sar gabungan serta masyarakat sisir di dua berangka yang ada di Marikrubu ini, sampai ke pintu air di Kota Baru,” ujarnya kepada wartawan Nuansa Media Grup (NMG).
Menurutnya, pihkanya menerima laporan atas inseiden ini, setelah waktu salat magrib. Sehingga itu, tim pencarian yang tergabung dari Basarnas, Polisi, TNI, PMI, Tagana, BPBD Kota Ternate baru melakukan pencarian setelah waktu salat Isya karena masih dalam perjalanan ke lokasi pencarian.
Kata Brams, pencarian yang dilakukan tim Sar gabungan, di mulai di kali mati di Kelurahan Marikrubu hingga kali mati di Kelurahan Kota Baru. “Sebelum kita terima laporan dari masyarakat, sore tadi masyarakat sudah melakukan pencarian,” jelasnya. “Dugaan sementara dia jatuh ke berangka, tapi itu sifatnya masih dugaan. Teman-teman kepolisian juga masih menyelidiki,” sambungnya.
Karena operasi yang dilakukan di beberapa titik tadi hasilnya nihil, lanjutnya, operasi ditutup sementara dan akan dilanjutkan besok pagi. “Pencarian besok kita perluas lagi sampai ke laut. Selain di sisir lagi di barangka oleh masyarakat, kita di Basarnas mengarahkan alut laut kita untuk mencari di laut. Karena ada kemungkinan si korban ini jatuh ke barangka dan terbawa banjir karena memang alirannya sampai ke laut,” pungkasnya. (tox/kep)