TERNATE, NUANSA – Komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate dalam rangka melestarikan budaya di daerah ini patut diapresiasi. Sekarang, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Ternate melakukan pelatihan teknik menenun, khusus untuk Tenun Toboleu. Selain pelatihan, pihaknya juga buat pendampingan, sehingga peserta pelatihan dipastikan benar-benar memiliki keahlian menenun.
Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Ternate juga berperan penting dalam kegiatan tersebut. Kegiatan yang dilangsungkan di situs cagar budaya Fort Oranje Ternate itu dalam rangka diversifikasi produk melalui pelatihan teknik menenun menggunakan gedogan dan alat tenun bukan mesin (ATBM).
Pelatihan ini berlangsung selama beberapa pekan, terhitung 23 Mei hingga 5 Agustus 2022. Pelatihan diikuti 20 peserta dan menghadirkan empat orang pengrajin tradisional sebagai pelatih. Pelatihan tersebut dianggarkan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik yang melekat di Disperindag Ternate.
Ketua Dekranasda Kota Ternate, Merliza M. Tauhid mengatakan, pelatihan ini dilakukan guna melahirkan penenun-penenun baru di Ternate. Sumber daya penenun di Kota Ternate sudah berkurang. Akibat minimnya penenun di kota ini, Tenun Tobelou pun akhirnya kurang diproduksi.
“Penenun yang tersisa saat ini sudah tidak diusia produktif lagi. Mereka ber-empat yang masih menekuni ini sejak dulu merupakan warisan dari moyang mereka. Empat orang yang kita hadirkan itu untuk memberikan pelatihan. Pelatihan ini kita libatkan anak-anak muda dengan tujuan tetap melestarikan Batik Tenun Toboleu,” jelasnya, Jumat (27/5).
Menurutnya, pelatihan yang juga melibatkan Komunitas serta Ibu Rumah Tangga selama tiga bulan tersebut juga bisa membuat mereka jadi mandiri dan menjadi penenun khas Ternate yakni Tenun Toboleu. “Harapan kami, kegiatan ini tidak berhenti di sini saja. Dekranasda melalui jejaring yang ada akan berusaha agar mereka bisa mendapat pelatihan-pelatihan lanjutan termasuk bantuan peralatan,” katanya tegas.
Pelatihan ini dihadiri Direktur Utama PT. Bank Artha Graha Internasional Tbk, Christina Harapan. Kepada Nuansa Media Grup (NMG), Christina mengatakan, kedatangannya ke Ternate, salah satunya untuk melihat perkembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Ia juga berjanji akan berkolaborasi dengan Pemkot dalam rangka pengembangan UMKM.
“Saya sudah melihat beberapa pengrajin dan ini sangat luar biasa. Mungkin zaman sekarang sudah susah lagi kita menemukan langsung pengrajin tradisional tenun seperti ini. Nanti kita coba jejaki beberapa aspek kerja sama yang bisa kita dorong untuk Kota Ternate,” tuturnya.
Christina menambahkan, sebagai Bank swasta, PT Artha Graha tidak bisa jalan sendiri, tetapi harus membutuhkan dukungan dari Pemkot serta stakeholder lainnya. Itu sebabnya, pihaknya butuh berkolaborasi dengan pemerintah, termasuk terkait pengembangah UMKM. “Intinya kita ingin berkolaborasi dengan Pemkot, bukan hanya di bidang tenun, tetapi juga kuliner dan lainnya yang sangat potensial untuk pemulihan ekonomi kedepan,”tutupnya. (udi/kep)