JAILOLO, NUANSA – Pembelian ratusan hewan kurban di Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) pada tahun 2021 yang dianggap melanggar aturan, mulai menjadi perbincangan hangat. Kali ini giliran Sekretaris Komisi II DPRD Halmahera Barat, Dasril Usman angkat bicara.
Menurutnya, jika pembelian hewan kurban tersebut adalah kesalahan, maka jangan seutuhnya kesalahan itu diarahkan ke Bupati James Uang. Dasril mengaku yakin bahwa pembelian hewan kurban itu ide dari oknum tertentu yang kemudian mempengaruhi Bupati untuk ambil sikap. “Saya percaya kalau Bupati mendapat bisikan dari orang terdekatnya. Publik sudah harus tahu siapa oknum di Pemkab Halmahera Barat yang memiliki ide belanja hewan kurban menggunakan anggaran desa itu,” ujarnya tegas.
Dasril mengatakan, Bupati James Uang pasti tidak mengerti terkait kurban, yang mana merupakan ibadah umat islam, sedangkan Bupati beragama nasrani. Sehingga itu, lanjut dia, kemungkinan besar inisiator pembelian hewan kurban bukan Bupati.
Jika masalah ini masuk ke ranah hukum dan Bupati akan bertanggungjawab, tetapi pihak yang memiliki ide tersebut tidak harus bersembunyi. “Memang pada tahun 2021 lalu, Bupati menegaskan ia bersama Wakil Bupati akan bertanggungjawab. Waktu itu Bupati juga sampaikan bahwa akan buat payung hukum berupa Peraturan Bupati. Sampai sekarang regulasi itu belum dibuat,” katanya.
Dasril menambahkan, terkait dengan masalah pembelian hewan kurban, ia sebenarnya tidak membela Bupati James Uang. Dirinya hanya berharap oknum yang mempengaruhi Bupati itu harus menanggung resikonya, paling mendapat sanksi sosial.
“Jika sudah masuk wilayah hukum, maka sudah menjadi kewenangan penegak hukum untuk mengungkap siapa pelakunya. Bupati juga tidak bole lepas tangan. Yang jelas, pihak desa membeli hewan kurban karena perintah pemerintah daerah. Sehingga itu, Bupati harus berjiwa besar,” tutupnya. (adi/kep)