Gubernur Malut Minta Anggota DPR RI Dapil NTB Perjuangkan Sofifi

Anggota DPR RI Dapil NTB, Bambang Kristiono saat diwawancarai wartawan.

TERNATE, NUANSA – Koordinasi dan komunikasi antara Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba dengan tiga anggota DPR RI serta empat anggota DPD RI dapil Maluku Utara, sepertinya tidak berjalan baik. Lihat saja, Gubernur justru meminta kepada anggota DPR RI dari Partai Gerindra dapil Nusa Tenggara Barat (NTB), Bambang Kristiono untuk memperjuangkan pemerakan Sofifi sebagai ibukota Maluku Utara.

Gubernur Abdul Gani Kasuba meminta Ketua DPD Gerindra Maluku Utara, Muhaimin Syarif untuk menyampaikan permohonanya itu kepada Bambang Kristiono. Selain Bambang, anggota DPR RI Gerindra dapil Jawa Tengah, Muhammad Hekal juga mendapat titipan yang sama dari Abdul Gani Kasuba.

Sebagaimana diketahui, Bambang dan Hekal sementara ini berada di Kota Ternate, Maluku Utara, menghadiri deklarasi Prabowo Subianto sebagai calon Presiden. Bambang merespons baik permintaan Gubernur tersebut. “Saya akan berusaha semaksimal mungkin. Kalau pak Prabowo jadi Presiden, maka kami akan percepat,” ujar Wakil Ketua Komisi I DPR RI pada Nuansa Media Grup (NMG), Sabtu (11/6) malam.

Ketika disentil soal adanya moratorium, Ketua Badan Pengawasan dan Disiplin DPP Gerindra ini mengatakan, selama tidak melanggar Undang-undang Dasar (UUD) 1945 dan pancasila, maka bukan tidak mungkin hal itu bisa diubah.

Menurut Bambang, dirinya bertandang ke Maluku Utara dalam rangka menghadiri deklarasi yang digelar DPD Partai Gerindra Malut. Ini karena dia hanya mengikuti arahan dan amanah dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. “Ini juga merupakan tugas saya yang diserahi tanggungjawab. Jadi mohon dukungannya,” ujarnya.

Sementara Ketua DPD Partai Gerindra Malut Muhaimin Syarif mengatakan, sebenarnya Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba juga ingin hadir dalam acara Deklarasi tersebut. Hanya saja, ia sendri yang tidak menginginkan AGK hadir di acara itu.

“Pak Gubernur AGK sebenarnya mau hadiri dalam acara deklarasi ini, tapi saya minta agar tidak usah hadir. Ini karena Gubernur orang PDIP. Saya tidak mau akan muncul masalah di Partai Gerindra. Pak Gubernur hanya menitipkan pesan kepada kedua abang (anggota DPR RI) ini, agar ikut mendorong pemekaran Ibukota Sofifi,” jelas Muhaimin.

Selain itu, Muhaimin juga berharap penetapan Sofifi sebagai Ibukota Maluku Utara ini, ketika Prabowo Subianto menjadi Presiden di 2024 nanti. Dengan begitu, torehan tanda tangan perdana, Sofifi akan dijadikan sebagai Daerah Otonomi Baru (DOB). (tan/rii)