TERNATE, NUANSA – Perwakilan Pertamina dan Ikatan Solidaritas Sopir Penumpang (ISSAP) menggelar pertemuan di kantor Wali Kota Ternate, Senin (20/6). Wali Kota M. Tauhid Soleman ikut hadir dalam rapat tersebut. pertemuan tersebut membahas pelayanan di SPBU Kota Ternate yang terkesan mengutamakan pengecer yang menggunakan jerigen.
Pada pertemuan tersebut, Wali Kota berbicara dengan nada tinggi. Ia menyesalkan edaran Pemkot Ternate terkait distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sejauh ini tidak digubris. “Masalah ini sebenarnya sudah lama terjadi. Kami sudah keluarkan banyak kebijakan, tetapi tetap saja ada masalah. Pemkot sudah mengambil peran sesuai dengan tupoksi. Ini karena masyarakat tidak taat, sehingga terjadi antrian panjang di SPBU,” ujarnya tegas.
Tauhid mengatakan, ketika masalah mucul, pemerintah lah yang disalahkan. Pemkot sebenarnya hanya sebatas fasilitator, karena bukan produsen BBM. Pemkot juga bukan pembuat kebijakan harga BBM. Pemkot hanya sebatas mengambil langkah jika di lapangan terjadi masalah. “Saya berharap melalui rapat ini sudah ada solusi. Cukup sudah kantor Wali Kota dijadikan tempat pertempuran masalah. Surat edaran sejauh ini juga tidak mempan. Petugas terkesan tidak berdaya menghadapi oknum di SPBU,” tuturnya.
Menurut Tauhid, jika ada pelanggan yang mengisi BBM dengan cara yang tidak wajar, seperti menggunakan kendaraan dengan kapasitas besar atau jerigen, maka harus ada langkah tegas dari SPBU. Jika petugas di SPBU mengabaikan, maka harus disanksi. “Saya tidak mau kalau karena masalah ini saja saya selalu disalahkan. Memang saya cukup bersabar. Sebenarnya saya ini sakit hati, kenapa kantor Wali Kota selalu menjadi tempat demo. Kalau masih ada lagi pertemuan membahas masalah begini, sebaiknya kantor Wali Kota ini ditutup. Pihak SPBU harusnya puny acara untuk mendeteksi ke mana BBM itu tersalurkan. Pertamina juga saya minta supaya ada kerjasamanya,” katanya dengan nada kesal.
Wali Kota memerintahkan Satuan Tugas (Satgas) BBM Kota Ternate agar selalu melakukan pemantauan di setiap SPBU. CCTV di masing-masing SPBU sudah harus diaktifkan, agar bisa dipantau setiap kendaraan yang masuk dan keluar di SPBU.
Sementara itu, Kepala SPM Pertamina Maluku Utara, Gatot Subroto menambahkan, pihaknya akan mencari solusi untuk mengatasi distribusi BBM di Kota Ternate dari Pertamina ke SPBU, sehingga tidak muncul masalah. “Soal antrian panjang di SPBU, tentu harus menjadi perhatian serius, jangan sampai banyak oknum juga ikut antri. Jika ada konsumben yang membeli BBM dengan tidak wajar, maka harus ada langkah. Kami minta SPBU supaya tidak jual BBM ke pengecer yang menggunakan jerigen. Kita harus bangun komitmen ini secara bersama. Kami akan pastikan Pertalite hanya akan tersedia di SPBU. Kalau sampai ke pengecer, maka kami akan turunkan sanksinya,” tegasnya mengakhiri. (udi/rii)